“Ini adalah pencapaian yang sangat baik. Namun demikian kita masih menghadapi potensi kenaikan inflasi dari kelompok pangan seperti beras, cabe merah, dan cabe rawit,” ucap Aida.
Dia berharap, keberlanjutan berbagai program GNPIP Kalimantan Barat, khususnya dalam meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produksi pangan strategis, serta inisiasi KAD-KAD baru, yang terintegrasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, termasuk upaya menjaga kelancaran distribusi pasokan BBM dan pupuk bersubsidi.
Selanjutnya, Aida memaparkan, pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 mencapai 5,31 persen (yoy), jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya, yang hanya sebesar 3,70 persen (yoy).
Di 2023, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan bias atas dari kisaran 4,5 persen-5,3 persen, didukung terutama oleh kenaikan ekspor dan semakin membaiknya permintaan domestik, khususnya konsumsi swasta.
Sementara itu, inflasi juga tercatat menurun dari 5,51 persen di Desember 2022 menjadi 5,47 persen (yoy) di Februari 2023, meskipun masih berada di batas atas target inflasi 4 persen.
“Ke depan, kami meyakini inflasi diperkirakan kembali ke dalam sasaran 3,0 plus minus 1 persen pada Semester II 2023,” tutur Aida.
Dari sisi global, dia menyampaikan, adanya perkembangan yang positif dari kondisi perekonomian global, terutama dengan penghapusan zero covid policy Tiongkok. Namun, risiko resesi di negara maju masih cukup besar dan ketegangan geo politik masih berlangsung, terutama dari Rusia-Ukraina. Dengan perkembangan tersebut, BI menyatakan, perekonomian 2023 adalah optimis tetapi berwaspada.
Kata Aida, dalam mengawal perekonomian, BI menggunakan strategi yang disingkat dengan KIS (satu S), yaitu Konsisten, Inovatif dan Sinergi. Konsisten dalam terus menjaga stabilisasi makro ekonomi dan keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Inovatif, karena ekonomi kita menghadapi tantangan yang kompleks, tidak saja dari global tetapi bagaimana kita meneruskan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,” jelasnya.
Dan yang terakhir adalah, Sinergi, yang dilakukan dengan bersama-sama mewujudkan Indonesia Maju, tentunya termasuk perekonomian daerah. Secara singkat semuanya perlu menjaga ekonomi agar stabil, pulih dan bangkit.**
Discussion about this post