Selain itu, XL Axiata juga melakukan modifikasi pada BTS-BTS lama, yang menggunakan shelter berukuran besar sehinga butuh konsumsi energi besar untuk AC. Shelter seperti itu telah diganti dengan perangkat BTS outdoor yang tak perlu AC untuk mendinginkan ruangan. BTS outdoor juga mampu mengurangi emisi dari pemakaian genset.
Seiring dengan semakin urgennya penerapan ESG, penggunaan BTS outdoor ini telah diterapkan XL Axiata sejak tahun 2017 di lebih dari 2.000 BTS dan akan terus diperluas.
Tak hanya itu, sejak akhir 2022, XL Axiata berinisiatif menerapkan penggunaan baterai lithium sebagai pengganti genset. Pada awal penerapan baterai lithium hanya diterapkan pada BTS di area tertentu yang membutuhkan pengisian baterai dalam waktu singkat. Namun, dengan perkembangan teknologi terkini, baterai lithium ini telah dapat diterapkan di semua area.
Selanjutnya, XL Axiata juga menerapkan penggunaan Hybrid System Charge Discharge Battery (CDC) pada BTS di area terpencil yang tidak ada pasokan listrik. Penerapan CDC oleh XL Axiata telah berhasil mengurangi konsumsi solar hingga rata-rata 54 persen.
Guna memastikan efektifitas penerapan ESG, setiap tahun, XL Axiata juga melakukan penghitungan terhadap konsumsi daya energi yang dikeluarkan beserta emisi yang dihasilkan. Penghitungan ini merupakan bagian dari proses pengawasan sekaligus acuan dalam perencanaan efisiensi konsumsi energi untuk tahun-tahun ke depan.
XL Axiata terus berupaya menerapkan prinsip ESG dengan mengacu kepada target Global System for Mobile Communication Association (GSMA), yaitu menurunkan emisi karbon menjadi 0 pada 2050 (Net Zero Emission by 2050). Harapannya, dengan bisa ikut menurunkan emisi karbon menjadi 0, XL Axiata juga bisa ikut berperan dalam mencegah bencana jangka panjang akibat perubahan iklim. **
Discussion about this post