UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat menghadirkan Program Smart Farming Garden sebagai sebuah inovasi pertanian moderen di provinsi ini. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengatakan, program tersebut adalah sebuah inovasi atau terobosan dalam pertanian yang efektif, efisien dan murah, serta mudah.
“Sudah saatnya sistem pertanian masa depan di era 4.0 mulai digalakkan,” kata dia.
Anum menjelaskan, bahwa hadirnya inovasi juga sebagai sebuah jawaban untuk menjawab perubahan iklim. Dengan sentuhan teknologi, perubahan iklim dapat disesuaikan dalam hal budidaya tanaman pertanian. Ia berharap program yang ada disosialisasikan dengan petani dan masyarakat luas sehingga dapat diterapkan dan mampu memenuhi kebutuhan pangan.
“Pemenuhan pangan bukan hanya tugas petani di pedesaan. Namun di sisi lainnya semua pihak termasuk di perkotaan. Untuk perkotaan dengan Smart Farming Garden menjadi solusi. Smart Farming Garden bisa diaplikasikan di perkotaan untuk memenuhi sayuran, tanaman rempah dan lainnya,” kata dia.
Sementara itu, UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Anton Kamaruddin mengatakan, bahwa dengan Smart Farming Garden tersebut otomatisasi terhubung dengan internet (internet of things). Ada panel atau chip yang tertanam di tanah untuk mendeteksi kelembaban air, pH tanah dan lainnya.
Discussion about this post