Bahan pokok beras merupakan salah satu komponen bahan pokok penyumbang inflasi cukup besar. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemprov Kalbar menjaga produksi beras dan mengawasi pendistribusiannya. “Komponen-komponen apa saja yang harus kita jaga sebagai penyumbang inflasi besar, seperti beras yang menjadi penyumbang inflasi sebesar 74 persen. Maka, ketersediaan beras harus dijaga supaya angka inflasi tidak terlalu dalam,” imbuhnya.
Menurut Gubernur, Kabupaten Sintang merupakan daerah yang mendapat perhatian khusus, karena mengalami peningkatan inflasi secara tahunan (yoy) di atas 7,39persen. Meskipun terjadi deflasi sekira minus 0,96 persen pada bulan Agustus 2022.
“Angka inflasi tinggi di Sintang disebabkan rendahnya produksi bahan pokok. Komponen-komponen itu datangnya dari luar Sintang, yang berarti biayanya besar atau mahal. Kemudian, jumlah pasokan komponen tidak menentu, kadang banyak kadang tidak,” kata Sutarmidji.
Kondisi tersebut, disebutnya mengakibatkan kebutuhan meningkat di waktu tertentu, namun tetap menimbulkan inflasi. Kabupaten Sintang memang bukan penghasil beras, tetapi Kabupaten Melawi daerah penghasil beras. Gubernur minta, agar Kabupaten Melawi menjaga pasokan berasnya.
” Alhamdulilah, ada Gudang Bulog di sana, sehingga bisa menjadi penyeimbang harga,” ujar Sutarmidji.
Dia memprediksi, angka inflasi Kalbar di akhir tahun 2022 tidak akan melebihi angka inflasi nasional, yakni sebesar 5 persen – 5,2 persen, asalkan semua stakeholder bersinergi mencegah inflasi.
“Kita masih bisa membuat deflasi di bulan Oktober 2022 atau November 2022. Tetapi, ada hari besar keagamaan di bulan Desember,” tutur Gubernur.
Untuk itu, Pemprov Kalbar akan menggelar operasi pasar yang dimaksudkan bisa menekan kenaikan harga komponen-komponen yang bisa memicu kenaikan inflasi. “Bansos dan Operasi Pasar akan menjadi program tahunan Pemprov Kalbar dalam mengendalikan inflasi,” kata Gubernur Sutarmidji.
Kegiatan Kick Off GNPIP Kalbar 2022 yang digelar oleh TPID Kalbar bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat ini dihadiri seluruh bupati/wali kota, jajaran Forkopimda Kalbar serta akademisi. Acara ini juga diwarnai dengan pameran produk UKM Kalbar, dari fesyen hingga produk penganan khas Kalimantan Barat **
Pewarta : Yuli.S/Editor : Yuli.S
Discussion about this post