UTANG Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Mei 2022 tercatat sebesar 406,3 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar 410,1 miliar dolar AS yang disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik, yakni pemerindah dan bank sentral maupun sektor swasta.
Menurut Bank Indonesia, secara tahunan, utang luar negeri Indonesia pada Mei 2022 terkontraksi 2,6 persen secara tahunan (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 2,0 persen (yoy).
Utang Luar Negeri Pemerintah bulan Mei 2022 konsisten melanjutkan tren penurunan. Posisi ULN Pemerintah pada Mei 2022 tercatat sebesar 188,2 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar 190,5 miliar dolar AS.
Erwin Haryono Direktur Eksekutif Bank Indonesia dalam siaran pers mengungkapkan, secara tahunan, ULN Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 7,5 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar 7,3 persen (yoy).
Tren penurunan ULN terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) yang jatuh tempo di bulan Mei 2022 dan pengaruh sentimen global yang memicu pergeseran investasi portofolio di pasar SBN domestik oleh investor nonresiden.
“Pinjaman luar negeri mengalami sedikit kenaikan dari bulan sebelumnya, terutama pinjaman bilateral dari beberapa lembaga partner yang ditujukan untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek prioritas,” tutur Erwin.
Dia menjelaskan, penarikan ULN dalam periode Mei 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah dan terus mendorong akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Dukungan ULN Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan belanja prioritas hingga bulan Mei 2022 antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial 24,5 persen dari total ULN Pemerintah, sektor jasa pendidikan 16,5 persen, sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 15,1 persen, sektor konstruksi 14,3 persen, serta sektor jasa keuangan dan asuransi 11,8 persen.
Discussion about this post