Banyak dari mereka yang mempertahankan pekerjaannya, akhirnya terinfeksi penyakit ini, tanpa alat pelindung yang memadai.
Mereka jarang dapat mengandalkan perlindungan kesehatan yang memadai, tunjangan sakit atau pengangguran, yang semakin memperlihatkan kerentanan mereka.
Tantangan untuk memastikan cakupan perlindungan sosial bagi pekerja rumah tangga adalah nyata, tetapi bukan tidak dapat diatasi, kata laporan itu.
Ini menunjuk pada sejumlah standar perburuhan internasional, yang memberikan solusi.
Ini termasuk Konvensi Pekerja Rumah Tangga, 2011 (No. 189) dan Rekomendasi, 2011 (No. 201), serta Rekomendasi Landasan Perlindungan Sosial, 2012 (No. 202) dan Konvensi Jaminan Sosial (Standar Minimum), 1952 (No .102).
Laporan ILO memberikan rekomendasi, tentang bagaimana memastikan bahwa pekerja rumah tangga menikmati perlindungan sosial yang komprehensif, termasuk: Memastikan bahwa pekerja rumah tangga menikmati kondisi yang paling tidak menguntungkan, seperti yang ada bagi pekerja lain.
Menyesuaikan dan menyederhanakan prosedur administrasi, untuk memastikan bahwa cakupan hukum diterjemahkan ke dalam cakupan dalam praktik.
Menyederhanakan dan menyederhanakan prosedur pendaftaran dan pembayaran, serta mengembangkan mekanisme pembiayaan yang memadai.
Merancang sistem tunjangan, agar sesuai dengan kekhususan pekerjaan rumah tangga.
Rekomendasi ILO selanjutnya adalah, mempromosikan layanan inspeksi serta mekanisme pengaduan dan banding, untuk memastikan kepatuhan. Meningkatkan kesadaran di antara pekerja rumah tangga dan majikan, tentang hak dan kewajiban mereka.
Terakhir, mempromosikan pendekatan kebijakan yang partisipatif dan terintegrasi. **
Editor Yuli.S
Discussion about this post