Didukung pemerintah setempat, Danau Laet kemudian diproklamirkan sebagai kawasan baru objek wisata. Sebelumnya, yakni pada 24 Mei 2016, masyarakat adat malah sudah mengakui dan mengesahkannya sebagai objek wisata alam Danau Laet.
“Dalam beberapa tahun ini, Danau Laet sudah ramai dikunjungi, setelah dilakukan pembenahan atau penataan, mulai dari pembuatan gazebo, toilet serta toko atau lapak-lapak yang menjual kebutuhan wisatawan serta fasilitas lain,” ucap Anselmu, Ketua Pokdarwis Danau Laet
Kini, obyek wisata Danau Laet menjadi satu di antara destinasi pilihan yang diminati masyarakat saat akhir pekan atau hari libur. Pengunjunga per hari saja bisa mencapai 900 orang.
“Bersyukur saat akhir pekan atau libur nasional, pengunjung selalu ramai bahkan membludak. Bisa lebih 900 orang per hari,” Anselmus.
Kata dia, ramainya pengunjung tidak terlepas dari semakin bertambahnya fasilitas di kawasan yang dikelola sejak 2017 lalu. Pada awal 2020 pengelola menambah fasilitas vila yang berada di pinggir danau yang memesona, yang kemudian menjadi ikon baru objek wisata ini. Selain vila, titik foto kekinian, juga menambah daya tarik kawasan yang secara administrasi masuk Desa Subah.
“Sejumlah titik foto atau spot foto yang menarik untuk kebutuhan konten di media sosial pengunjung, tentu kita sediakan dan ini sangat diminati. Kita juga ada hutan perawan, menyusuri danau dan aktivitas lainnya,” kata dia. **
Editor Yuli.S
Artikel ini telah diterbitkan di Tabloid Matra Bisnis
Discussion about this post