Setelah tiga kali panen ini, Anton berkesimpulan dari berbagai varian yang dikembangkannya itu, yang cocok dikembangkan di sini, adalah jenis Efurashi dan Ninel dari Ukraina serta Jupiter dari Amerika yang memang paling laris di pasaran.
Kalau saat ini Anton masih menggunakan pupuk kimia, ke depan dia ingin menggunakan pupuk organik dengan konsep Bersalam, yakni bertani dan bersahabat dengan alam. Budayakan anggur dengan kehidupan alam. “Proses ini akan lebih mudah karena memanfaatkan alam, tanpa menggunakan pupuk-pupuk kimia lagi,” kata Anton.
Soal pasar, Anton bilang tak perlu khawatir, karena pesanan sudah mengalir, bahkan ketika belum berbuah pun sudah banyak yang pesan, sementara hasil panen belumlah memenuhi pemesanan.
Kalau di negara-negara asalnya, di Eropa sana, panen buah anggur bisa mencapai 20 ton per hektar per tahun. Di Indonesia malah bisa panen sebanyak tiga kali dalam satu tahun. Hitung, sekali panen dapat 10 ton saja, maka dalam satu tahun tiga kali panen sudah ada 30 ton. Itu, akan melimpahi pasar daerah ini, bahkan bisa ekspor. Karena anggur bukanlah tipe buah musiman atau buah semusim, usianya tak terbatas bisa mencapai ratusan tahun.
Selain buah, Anton juga menjual bibit. Harganya sekira Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu. Dia ingin masyarakat ikut menanam anggur di pekarangan rumahnya, karena tanaman ini mudah dikembangkan dan hanya butuh waktu tiga bulan saja sudah bisa panen.
Saat ini sudah ada masyarakat yang masuk dalam komunitas anggur di Kalbar, jumlahnya yang terdata sekira seratusan orang, namun di luar itu pun sudah mulai banyak. Mereka inilah yang menanam, mengembangkan dan menjual bibit anggur meskipun masih terbatas.
Anton sendiri memulai ujicoba penganggurannya sejak Mei 2020 di halaman rumahnya sendiri. Awal panen buahnya malah asam. Namun setelah dilakukan penyambungan tanaman, barulah kemudian berbuah manis. Dari eksperimennya itu, Anton pun kian tersenyum manis. Lantaran banyak tawaran kerjasama, bahkan ada dari pihak swasta yang berminat untuk menanam dalam skala besar.
“Pokoknya untuk anggur, jangan khawatir. Pasarnya bagus, mudah dikembangkan. Hanya jangan salah pilih varitas, karena ada beberapa yang rentan dengan curah hujan,” pesan Anton. **
Penulis Yuli.S
Discussion about this post