Untuk racikan menunya, ada Chef Irwandi yang juga baru ikut bergabung di sini. Kemampuan Irwandi dalam meracik makanan sudah tak diragukan lagi. Sebelum di Pontianak, Irwandi pernah berkarir di negara tetangga Brunei Darussalam selama enam tahun dan baru kembali di tahun 2010. Dari sini dia memulai karirnya sebagai chef. Beberapa hotel besar kota ini pernah dimasukinya, dari Hotel Kartika, Transera, Borneo, Ibis serta restoran Jepang hingga Dayang Resort dan kini Garuda Hotel.
Di tempatnya yang baru ini, Irwandi ingin mengubah suasana dengan menu-menu spesial bercitara khas dan unik. Beberapa yang menjadi andalannya saatnya ini mengikuti kuliner yang tengah tren, yaitu Sate Taichan. Sate yang terbuat dari bahan dasar ayam ini, memang beda dari sate biasa yang menggunakan kacang tanah, agak berkuah dan ditemani lontong.
Sate Taichan yang satu ini tanpa kuah, daging ayamnya dibakar tanpa kecap dan bumbu kacang. Sate Taichan memang diolah sebagai penganan cemilan, tanpa nasi pun bisa sangat dinikmati. Yang membuatnya unik dan nikmat adalah pada cocolan sambalnya beserta gorengan bawang putih yang membuatnya harum.
“Ini Sate Taichan kita gunakan bahan dasarnya daging ayam. Sebenarnya daging sapi juga bisa. Bisa dinikmati sebagai temannya nasi, namun lebih nikmat juga dijadikan sebagai cemilan,” ucap Chef Irwandi.
Yang berciri khas lainnya adalah menu asam pedas iga. Kalau biasanya sayur asam pedas yang merupakan kulineran khas Pontianak menggunakan bahan dasar ikan, kali ini Irwandi menggunakan daging iga atau buntut sapi. Rasanya tentu saja lebih nikmat, segar dengan rasa asam-asam pedasnya.
Menurut Irwandi, asam pedas tak harus berbahan dasar ikan, namun bisa juga divariasikan dengan bahan dasar lain. Pilihannya adalah iga sapi. Saat ini, menu spesial asam pedas iga menjadi menu andalan Garuda Hotel atau menjadi menu ikoniknya dan sukses memuaskan tamu-tamu hotel.
Ada satu lagi yang juga unik, yaitu Prawn Butter yang terbuat dari bahan dasar udang. Namun racikan Chef Irwandi beda dengan kuliner lain. Prawn Butter yang bahan dasarnya adalah udang, telur dan mentega. Uniknya, masakan ini tampil berselimut racikan telur goreng kering, sehinggar terlihat seperti gundukan semut.
“Iya orang biasa menyebutnya sebagai udang sarang semut, ada juga yang menyebutnya sangkar mas. Tapi kita menamainya Prawn Butter,” kata Irwandi tersenyum.
Aromanya yang harum tatkala tersaji di meja begitu sangat menggoda. Menu yang satu ini juga bisa dinikmati sebagai cemilan, tanpa ditemani nasi pun juga maknyus.
“Menu-menu yang kita sajikan, bisa dinikmati bersama keluarga, rekan kerja atau teman-teman kumpul. Tidak harus menginap di hotel. Karena kita membuka kesempatan siapa saja untuk datang dan menikmati sajian menu kita yang rasanya beda dan tak kalah dengan menu nikmat lainnya,” ucap Gatot menimpali.
Untuk harga juga bervariasi. Seperti Sate Taichan per porsinya hanya Rp 35 ribu, sementara Asam Pedas Iga Sapi per porsinya Rp 78 ribu dan Udang Sangkar Emas atau Prawn Butter per porsinya Rp 65 ribu. **
Ditulis Oleh Yuli.S
Discussion about this post