Pemda Kabupaten Kayong Utara (KKU), Provinsi Kalimantan Barat saat ini fokus mengembangkan kopi Liberika. Dari area seluas 81 hektar yang telah ditanami kopi Liberika, bakal meluas lagi menjadi 200 hektar. Bupati KKU, Citra Duani berupaya untuk menjadikan daerahnya sebagai Kota Kopi.
Kopi Liberika Kayong Utara saat ini memang sedang naik daun. Namanya bergema dari lokal hingga global. Terlebih setelah sukses memenangkan kompetisi World Coffee Challange 2022 di Spanyol. Kopi Liberika Kayong Utara ditetapkan sebagai Best Alternatif Coffee in The World 2022 menyisihkan 15 produsen kopi dari berbagai negara di dunia. Ini kian menyemangati petani kopi untuk menanam dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Hanya sektor pertanian yang bisa menopang ekonomi Indonesia. Terutama di masa Covid’19 atau di masa krisis. Sektor pertanian bertumbuh 16 persen, sementara sektor lain merah semua,”tutur Bupati Kayong Utara, Citra Duani saat meresmikan Kedai Kopi Kojal dan Gerai Kopi Kayong Utara di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis 23 Februari 2023.
Gairah Kopi Liberika Kayong Utara membulatkan tekad sang Bupati, untuk menjadikan daerahnya sebagai Kota Kopi. Terlebih setelah investor Oesman Sapta Odang memastikan akan mendirikan pabrik kopi berteknologi canggih di daerah ini.
“Pabrik kopi yang akan dibangun OSO (Oesman Sapta Odang) segera dilakukan dalam waktu dekat. Pabrik ini, nantinya tidak hanya untuk mengembangkan kopi Liberika, tapi juga kopi-kopi lain dari luar daerah,” kata Citra.
Kopi Liberika made in Kayong Utara memang tengah banjir pesanan. Dikembangkan oleh ratusan petani daerah setempat, produksinya sekira 800 hingga 1 ton per bulan. Sementara permintaan pesanan pasar 1 ton satu hari. Bahkan pengusaha dari Jakarta, menyatakan siap menampung puluhan ton kopi Liberika per bulannya untuk dipasarkan ke luar negeri.
“Kita masih belum berani memenuhi permintaan tersebut. Karena produksi petani kita masih fokus memenuhi pasar lokal. Apalagi untuk ekspor tidak boleh terputus,” kata Citra.
Discussion about this post