Aktivitas di Terminal Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat terus menunjukkan perkembangan signifikan. PT. Pelindo (Persero) Regional 2 Pontianak mencatat peningkatan operasional pelabuhan yang terus terjadi setiap tahun dan menjadi pusat penting bagi ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya di Kalimantan Barat.
General Manager Pelindo Regional 2 Pontianak, Kalbar Yanto mengatakan, bahwa Terminal Kijing saat ini telah beroperasi optimal, terutama untuk aktivitas pelayanan ekspor kargo curah cair (liquid bulk) seperti CPO beserta produk turunannya.
Sejumlah negara seperti India, Pakistan dan China menjadi tujuan utama pengiriman komoditas tersebut. Selain curah cair, Terminal Kijing saat ini juga telah melayani kargo curah kering (dry bulk) baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor, salah satunya adalah komoditi alumina yang diproduksi oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang endingnya dikirim ke China.
“Terminal Kijing saat ini sudah berjalan dengan baik. Aktivitas ekspor komoditi curah cair dan curah kering seperti CPO serta produk turunannya dan alumina terus meningkat, dan ini menjadi bukti bahwa Terminal Kijing memiliki peran strategis bagi ekspor Kalbar,” ujar Kalbar Yanto, dalam media gathering di Terminal Kijing, Kamis 4 Desember 2025.

Tak hanya itu, dalam rangka mengantisipasi terjadinya potensi lonjakan kargo CPO seiring dengan akan segera beroperasinya 2 perusahaan pemain besar CPO yakni PT Pacific Bio Industry (PBI) dan PT Khatulustiwa Raya Cakrawala (Apical Group), saat ini Pelindo juga tengah merencanakan tambahan pembangunan dermaga baru, yang khusus diperuntukkan bagi kegiatan bongkar muat CPO dengan panjang dermaga kurang lebih hingga 500 meter yang dilakukan secara bertahap.
Dermaga tambahan ini nantinya akan mempercepat alur layanan serta meningkatkan kapasitas operasional.












Discussion about this post