BPKP mulai menemukan meningkatnya peran pelaku usaha kecil dan peternak lokal dalam rantai pasok program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu ditemukan ketika Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat melakukan pengawasan lapangan yang dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan BPKP Kalbar Rudy M. Harahap pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Arang Limbung 3, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, terungkap bahwa pasokan bahan baku, khususnya ayam, diambil dari peternak lokal yang bekerja sama dengan distributor besar.
Rudy menekankan, keberhasilan program MBG tidak hanya diukur dari tersedianya makanan yang bergizi, tetapi juga dampak ekonomi yang tercipta bagi masyarakat sekitar.
Pemasok bahan baku harus diperkuat melalui koordinasi lintas sektor agar pelaku usaha lokal dapat berperan aktif sebagai supplier program MBG.
“Jika UMKM, peternak, dan pedagang lokal diberi ruang untuk terlibat, maka program MBG ini tidak hanya akan menyehatkan generasi muda, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi di daerah,” ungkapnya.
Pengawasan lapangan yang berfokus pada aspek rantai pasok bahan baku makanan ini membawa tim BPKP, Kepala Yayasan, dan Kepala SPPG ke peternakan ayam milik Eka di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya.
Dari hasil wawancara, terungkap bahwa ayam dari peternak lokal disalurkan kepada pedagang UMKM (Bobby) melalui beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang pasokan ayam potong, seperti PT Japfa, PT BSP Farm, dan PT Charoen Pokphand Indonesia.









Discussion about this post