Kalimantan Barat sejatinya menyimpan destinasi wisata yang unik dan menarik selain Kota Singkawang. Di antaranya adalah Desa wisata Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat yang tahun kemarin terpilih sebagai 50 Desa Wisata Terfavorit ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2024.
Unik dan menarik, lantaran desa ini berada di perbatasan Indonesia – Malaysia. Menganut budaya suku Dayak Bidayuh dengan rumah adat Baluk yang ikonik serta situs sejarah dan beragam kerajinan tangan menarik. Inilah yang membuat banyak turis asing kepincut untuk datang menyaksikan alam, budaya serta keunikan lain yang disuguhkan dalam event tertentu.
Jagoi Babang dengan Desa Wisata Bung Kupuak merupakan kampung adat tua suku Dayak Bidayuh. Di desa inilah berbagai momen budaya kerap digelar dalam atraksi Gawai pada setiap pertengahan tahunnya, yang merupakan ritual adat pascapanen sebagai ungkapan rasa syukur kepada leluhur.
Budaya yang paling banyak mengundang pengunjung adalah Gawia Sowa, sebagai tradisi ucapan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atau Jubata serta roh leluhur, yang diyakini bersemayam di gunung, hutan dan lembah atas melimpahnya hasil panen, kesehatan dan terjaganya keamanan.

Momen ini juga diselingi dengan hiburan atraksi alat musik Silotuang, salah satu alat musik tradisional yang cara memainkannya dengan diketuk menggunakan stik terbuat dari bambu.
Penampilan alat musik tradis khas Suku Dayak Bidayuh ini kini lebih menarik, lantaran telah dikolaborasikan dengan alat musik lain yang membuatnya semakin unik.
Desa wisata yang satu ini juga tak semata mengandalkan alam serta kehidupan tradisional mereka, namun sentuhan dunia modern dengan ragam kecanggihan teknologi pun sudah masuk ke sini.
“Desa wisata Jagoi Babang sekarang juga sudah menggunakan sistem digital, terutama dalam mempromosikan wisata. Kita juga memanfaatkan aplikasi digital seperti instagram, youtube dan facebook, ” jelas Libik A.Md, Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Jagoi ketika memaparkan desa wisata Jagoi Babang dalam Capacity Building Media Massa 2025, yang dihelat Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat di Denpasar, Bali pada 12 – 13 September 2025.

Menurut Libik, semakin dikenal luasnya Desa Wisata Jagoi Babang adalah berkat masuknya era digitalisasi. Selain sebagai sarana promosi, pemanfaatan digital juga sudah menyeluruh digunakan untuk mengelola desa wisata ini, seperti manajemen tiketing, pencatatan keuangan dan lainnya.
Desa Wisata Jagoi Babang Bung Kupuak berada di Desa Jagoi Babang Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Untuk sampai ke sini, pengunjung bisa menggunakan jalur darat, baik kendaraan roda empat maupun roda dua, jarak tempuh dari Bandara Supadio Pontianak sekira 272 kilometer dengan lama perjalanan enam jam.
Memasuki Desa Wisata Bung Kupuak, pengunjung akan langung disambut dengan alam nan indah. Ada Goa Pate, yakni perkampungan Dayak Bidayuh pada jaman purba untuk beberapa generasi. Kehidupan mereka pun masih sangat primitif.
Pada masa itu, penduduk kampung ini selalu berpindah-pindah tempat untuk menghindari serangan dari suku Dayak lainnya. Di tempat-tempat baru, mereka kemudian membuka perkebunan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkampungan Jagoi Babang inilah, yang menjadi persinggahan mereka yang terakhir hingga berkembang sampai sekarang.
Discussion about this post