“Kita belum memiliki Disaster Recovery Plan (DRP) dan hanya mengandalkan satu lokasi server tanpa cadangan. Ini dapat menimbulkan titik kegagalan tunggal yang dapat melumpuhkan seluruh layanan jika terjadi gangguan atau bencana,” jelasnya.
Ia mendorong agar ke depan, pemerintah daerah dapat mengadopsi strategi Tax Intelligence. “Ini adalah langkah proaktif untuk mencari dan menganalisis informasi guna menanggulangi penghindaran maupun penggelapan pajak,” ujarnya.
Dalam menggali potensi PAD, ia juga menyarankan analisis intelijen atas potensi pajak dari barang bergerak maupun tidak bergerak, termasuk mendeteksi kendaraan luar daerah yang beroperasi di wilayah Kalimantan Barat, tetapi belum berkontribusi pada pendapatan daerah.
Terakhir, Rudy juga menyarankan penggunaan teknologi seperti QRIS dinamis untuk efisiensi transaksi serta perlunya sosialisasi yang lebih intensif dengan melibatkan influencer lokal dan pemanfaatan jaringan internet satelit di daerah terpencil.
“Dengan demikian, layanan Samsat benar-benar hadir lebih dekat dengan masyarakat,” imbuhnya.*












Discussion about this post