BPS mencatat, inflasi tahunan (yoy) dipicu oleh kenaikan harga sembilan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,79 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 1,23 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumahtangga 0,22 persen, kelompok kesehatan 0,98 persen, kelompok transportasi 0,78 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,24 persen, kelompok pendidikan 2,41 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,94 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,44 persen.
Di sisi lain, dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,79 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,50 persen.
Pada November 2025, sembilan kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi secara tahunan (yoy), yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,37 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,36 persen, kelompok pendidikan dan kelompok transportasi masing-masing sebesar 0,09 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,08 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,07 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,03 persen dan kelompok kesehatan 0,02 persen.
Sementara itu, dua kelompok pengeluaran penyumbang deflasi (yoy) yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,04 persen dan 0,03 persen.
“Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya tidak memberikan sumbangan terhadap inflasi ataupun deflasi secara tahunan,” jelas Saichudin.
Adapun inflasi nasional secara tahunan (yoy) tercatat sebesar 2,27 persen dengan inflasi bulanan (mtm) 0,17 persen dan ytd sebesar 2,27 persen. Secara bulanan, tercatat 28 provinsi mengalami inflasi dan 10 provinsi mengalami deflasi.
Wilayah dengan inflasi tertinggi terjadi di Papua Selatan dengan capaian 1,69 persen dan deflasi terdalam di Aceh sebesar 0,67 persen. *










Discussion about this post