Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Rudy M. Harahap, didampingi Inspektur Daerah Kabupaten Kubu Raya, H.Y. Hardito, melakukan peninjauan langsung pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sungai Raya Kuala Dua 2 dan Pondok Pesantren Darul Ulum Kubu Raya, Kalimantan Barat pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Peninjauan tersebut fokus pada kepastian kualitas gizi makanan, dampak ekonomi lokal dari program prioritas nasional tersebut, serta mitigasi risiko kecurangan (fraud) pengurusan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Pada kesempatan itu, Rudy menyoroti pentingnya memastikan kualitas makanan yang disajikan sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan. Dirinya menyampaikan, kecukupan gizi merupakan elemen krusial yang harus diprioritaskan di atas segalanya demi masa depan anak-anak.
“Program Makan Bergizi Gratis ini merupakan program super prioritas yang dampaknya langsung terasa pada pertumbuhan dan kecerdasan anak kita,” katanya.
Oleh karena itu, aspek kebersihan pengelolaan makanan, ketepatan waktu distribusi, dan tata kelola anggaran, kecukupan gizi harus menjadi perhatian serius bagi yayasan dan SPPG.
Untuk itu, dirinya menurunkan tim untuk melakukan pengawasan kualitas menu dan perhitungan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari setiap porsi makanan yang disiapkan serta akuntabilitas pengelolaan anggaran.
Dalam kesempatan itu, Rudy menyaksikan pengujian Angka Kecukupan Gizi (AKG) pada sampel makanan yang didistribusikan kepada para pelajar dari Pondok Pesantren Darul Ulum oleh Ahli gizi dari Puskesmas Sei Durian dan ahli gizi SPPG Kuala Dua 2.
Ia juga berdiskusi bersama Kepala SPPG Kuala 2 Gabriel dan tim seputar prosedur MBG, kendala pelaksanaan, serta isu-isu seputar MBG yang beredar di media.
Tidak hanya itu, Rudy juga meminta Inspektur Daerah Kabupaten Kubu Raya H.Y. turut mendalami berbagai hal yang perlu menjadi perhatian, terutama dalam rangka pelaksanaan program prioritas tersebut.
Discussion about this post