Dari Pontianak, Kalimantan Barat, seorang gadis manis karyawati sebuah perusahaan swasta bernama Jessa Ramanda, mengaku tak memiliki masalah soal kecepatan seluler. Dia sendiri memiliki dua ponsel dengan dua kartu. Yang pertama dan terutama adalah kartu AS yang kini telah bertransformasi menjadi SIMPATI.
Jessa mengaku tidak paham dengan 5G, lantaran memang selama ini dia hanya mengakses 4G, apa pun dan di mana pun aktivitasnya. Dia tidak pernah mengalami kendala.
“Selama ini selalu lancar dan kencang, apapun giat saya. Baik dalam aktivitas kantor, rapat-rapat zoom, mendengarkan musik Korea dan nonton drakor kesukaan saya ketika usai kerja,” ucapnya sembari melempar senyum manisnya.
Menurut Jessa dengan jaringan cepat, semua semakin mudah, dari bekerja di kantoran, di lapangan hingga ke daerah.
“Di era sekarang ini, semua, apapun itu, yang menghasilkan pendapatan untuk menjalani hidup, membutuhkan kecepatan. Kalau lemot, jelas akan ketinggalan. Teknologi jaringan 4G terlebih 5G jika sudah tersedia di semua daerah, sudah pasti akan sangat membantu memberdayakan masyarakat,” ucapnya.
Komitmen Telkomsel untuk menjadi yang terdepan dan terluas di Indonesia dan memberdayakan kehidupan bangsa, sudah terbukti melalu kecepatan sinyal dan jaringan yang tersedia, hingga di daerah-daerah terpencil. Ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Akses jaringan 4G yang telah tersedia di Tanah Air sudah sangat mendukung dan memberikan dampak besar bagi masyarakat. Namun, Telkomsel sebagai provider terbesar di Indonesia, terus mengembangkan jaringannya dan meningkatkan penetrasi 5G.
Hingga April 2025, cakupan jaringan 5G di Indonesia baru mencapai sekira 4,44 persen. Telkomsel merupakan provider pertama yang menghadirkan layanan 5G di Indonesia pada 27 Mei 2021, setelah menerima Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) dari Kementerian Kominfo (kini Komdigi).
Peluncuran 5G oleh Telkomsel merupakan bagian dari upaya memperkuat ekosistem digital nasional dengan menghadirkan konektivitas, platform dan layanan digital.
Direktur Network Telkomsel, Indra Mardiatna mengungkapkan, penetrasi 5G dimulai dari kota-kota besar. Juga dikembangkan di perumahan kluster, CBD di kota-kota besar seluruh Indonesia.
“Kita selalu optimis dan percaya, ini akan membantu akselerasi digital yang dibutuhkan. Selanjutnya kita implementasikan secara bertahap untuk penetrasi 5G,” kata Indra kepada media beberapa waktu lalu.
Dia menegaskan, bahwa jaringan 5G menjadi salah satu pendukung yang lebih besar dalam transformasi digital. Untuk menikmati layanan 5G Telkomsel, pelanggan tidak perlu regristrasi khusus. “Selama perangkat mendukung dan berada di wilayah 5G, layanan akan langsung aktif. Tak perlu kirim SMS ‘reg 5G’ atau sejenisnya,” jelas Indra.
Menurut dia, paket-paket yang tersedia, bisa dinikmati siapa saja. Kalau beli kuota di SIMPATI, misalnya, itu otomatis bisa digunakan di 4G dan 5G. Hanya saja di 5G tentu kecepatan jauh lebih kencang.
Teknologi 5G memang memiliki efisiensti spektrum lebih tinggi dibanding 4G, sehingga secara teknis bisa mengangkut data 3 – 4 kali lebih banyak dalam kapasitas yang sama.
5G merupakan evolusi dari 4G yang menawarkan kecepatan, latensi dan kapasitas lebih baik. Namun ketersediaannya belum merata hingga di Kalimantan Barat, lantaran membutuhkan infrastruktur yang lebih banyak.
Yang pasti, Telkomsel sudah berkomitmen akan melakukan penetrasi 5G secara bertahap, dan dipastikan sampai di provinsi ini. Kita tunggu saja. **
Penulis/Editor : Yuli
Discussion about this post