Kedua, AI Bootcamp melalui program Female Future Leader (FFL). Sebuah program yang sebelumnya telah menjangkau lebih dari 70.000 penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Ke depannya, melalui kolaborasi bersama Komdigi ini, program FFL menyediakan AI Bootcamp yang akan diikuti 100.000 perempuan Indonesia. Program ini diharapkan dapat memperluas dampak pelatihan AI secara signifikan, terutama di kalangan mahasiswi, sebagai bagian dari upaya penguatan talenta digital perempuan di bidang artificial intelligence.
Eksekusi program dilakukan secara hybrid antara AI Bootcamp dan pelatihan literasi digital daring yang memungkinkan jangkauan luas dan berdampak hingga ke pelosok Indonesia. Selain itu, akan ada sekitar 20 kampus dan komunitas yang ikut serta, penggunaan aktif aplikasi Sisternet sebagai digital touchpoint, hingga keterlibatan perempuan pelaku industri, start-up, hingga sektor profesional lainnya.
Ketiga, menjangkau dukungan industri melalui BRAVO 500 Summit 2025, forum eksklusif nasional yang menghadirkan top 500 korporasi Indonesia, pelaku teknologi, regulator, dan media nasional.
Forum ini menjadi platform bagi peningkatan literasi digital di sektor korporasi, dan penguatan kolaborasi strategis nasional dalam menghadapi era AI, IoT, cloud computing, dan keamanan siber (cyber security).
“Saya bangga inisiatif ini menjadi salah satu ruang inklusi Indonesia tidak hanya sebagai pengguna tapi juga pencipta solusi digital di masa depan. Dengan pendekatan berbasis data, program ini mendukung strategi nasional pengembangan 1 juta talenta digital perempuan dan AI melalui integrasi LMS Komdigi dan aplikasi Sisternet, Female Future Leader AI Bootcamp, serta BRAVO 500 Summit 2025 untuk Indonesia Emas 2045,” ungkap Meutya Hafid, setelah menyaksikan langsung seremoni penandatanganan di acara BRAVO 500 Summit 2025.
Lebih jauh, program #1JutaSisterDigital akan menjadi wadah untuk mengukur dan memperkuat komitmen pemerintah dan swasta dalam mendorong partisipasi perempuan Indonesia dalam era transformasi digital berbasis keterampilan masa depan dan kecerdasan buatan.
Tujuan utamanya adalah untuk menjembatani kesenjangan digital gender di Indonesia dengan memperluas akses digital yang setara. Inisiatif ini menerapkan mekanisme komunitas pemberdayaan, serta mendorong perempuan muda untuk meningkatkan kapasitas digital dan kesiapan menghadapi era berbasis AI dan teknologi masa depan.
Saat ini, Sisternet sudah memiliki 1,3 juta penerima manfaat yang terdiri dari UMKM, mahasiswa, profesional, dan warga binaan Lapas Perempuan di Indonesia.
Bertujuan untuk menciptakan dampak jangka panjang bagi perekonomian dan masa depan yang lebih inklusif, program #1JutaSisterDigital akan berjalan mulai di September 2025 hingga akhir tahun 2026, siap mencetak 1 juta talenta perempuan baru bersama Komdigi dan XLSMART, sehingga sebanyak total hampir 2,4 juta perempuan melaju terus tanpa batas dengan memaksimalkan digitalisasi untuk kehidupan yang lebih baik. **
Discussion about this post