Pasar saham domestik secara month to date (mtd) tercatat melemah 3,46 persen di level 6.927,68, sedangkan secara year to date (ytd) juga melemah 2,15 persen di tengah dinamika geopolitik global.
“Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 12.178Â triliun atau turun 1,95 persen secara month to date (mtd) turun 1,28 persen secara year to date (ytd),” kata Inarno Djajadi, Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK dalam konferensi pers hasil RDKB bulanan edisi Juni 2025 secara online pada Selasa 8 Juli 2025.
Diungkapkan, pada Juni 2025 non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp 8,38 triliun mtd (secara ytd, net sell sebesar Rp 53,57 triliun).
Kinerja indeks sektoral mtd secara umum juga melemah, dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor industrial dan finansial, sementara penguatan terjadi di sektor transportasi dan logistik dan bahan baku.
Di sisi likuiditas transaksi, rerata nilai transaksi harian pasar saham secara ytd tercatat Rp13,29 triliun, naik dibandingkan dengan rerata nilai transaksi harian pasar saham Mei 2025 sebesar Rp12,90 triliun.
“Sementara di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,18 persen mtd ke level 414,00, dengan yield SBN rata-rata turun 8,26 bps mtd (ytd turun 30,28 bps),” kata Inarno.
Per 30 Juni 2025 investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp7,36 triliun secara mtd (ytd: net buy Rp42,27 triliun). Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp0,19 triliun secara mtd (net sell Rp1,40 triliun ytd).
Di industri pengelolaan investasi, per 30 Juni 2025, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp 844,69 triliun (turun 0,19 persen mtd atau naik 0,87 persen ytd), dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp510,15 triliun atau turun 0,31 persen mtd (ytd: naik 2,18 persen) dan tercatat net subscription sebesar Rp 0,45 triliun secara mtd (ytd: net redemption Rp 2,02 triliun).
OJK menilai, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif. Tercatat nilai Penawaran Umum mencapai Rp142,62 triliun dengan Rp 8,49 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 16 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 13 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 9,80 triliun.
Discussion about this post