SAPRAHAN Khatulistiwa yang ke lima kalinya di tahun 2025 merupakan event yang paling spesial, lantaran bersinergi dengan banyak pihak, yang melahirkan inovasi sebagai penggerak ekonomi daerah Kalimantan Barat.
Dihelat selama 12 hari, 5 – 16 Februari 2025 berlangsung di berbagai tempat. Yang paling heboh dan menyedot banyak pengunjung di antaranya adalah Saprahan Khatulistiwa Expo di area halaman Ayani Megamall Pontianak pada 8 – 16 Februari.

Selain menampilkan 800 booth atau stan dari para UMKM dengan aneka usahanya, ada juga berbagai event yang disajikan di sini. Di antaranya ada Pekan Tenun Khatulistiwa bertajuk Dari Kearifan Lokal ke Panggung Global dengan menampilkan lomba desain wastra Kalimantan Barat dari para desainer muda lokal.
Puncaknya adalah Peluncuran Calendar of Event (CoE) Kalimantan Barat 2025 dalam rangkaian Festival Kapal Hias, yang berlangsung di Alun Kapuas Kota Pontianak dan pemecah rekor Muri pada Kalbar Food Festival di halaman parkiran Ayani Megamall Pontianak.
Kedua puncak acara ini yang paling banyak menyedot kunjungan dan menggerakkan perekonomian. Transaksi yang dilakukan dalam setiap hari pelaksanaannya mencapai angka ratusan juta Rupiah. Bahkan diperkirakan hingga akhir event Kalbar Food Festival, perputaran uang bisa di angka miliaran Rupiah.
“Pada penyelenggaraan tahun lalu saja, transaksi di stan UMKM berkisar dari ratusan ribu Rupiah hingga lima jutaan Rupiah per hari per stan. Tahun lalu, ada sekira 115 stan UMKM. Bahkan ada yang melakukan transaksi hingga Rp 250 juta per hari. Tahun ini, dengan jumlah booth atau stan yang lebih banyak, kita perkirakan peredaran uang bisa mencapai angka Rp 11 hingga Rp 12 miliar selama event berlangsung,” kata Edi Hartono, Ketua Panitia Kalbar Food Festival 2025.

Tahun ini, event besar tersebut sudah diselenggarakan selama enam tahun. Rekor Muri sudah didapat saat gelar Kopi Pancong Durian, pada Selasa 11 Februari 2025 dengan jumlah peserta melebihi target, yaitu 1300 orang. Ini menjadi pemecah Rekor Muri ke tujuh dari penyelenggaraan Kalbar Food Festival dengan ragam kuliner khas Kalimantan Barat. Tahun pertama kegiatan ini bertajuk Pontianak Food Festival.
“Ini luar biasa, kita berhasil memecahkan Rekor Muri Makan Durian Kopi Pancong dengan jumlah peserta terbanyak, karena antusiasnya masyarakat. Ini termasuk unik dan dinilai aneh, lantaran makan durian sembari minum kopi pancong,” ucap M Bari, Sekda Kalimantan Barat.
Dia berharap even seperti ini akan mendongkrak wisata Kalimantan Barat, apalagi bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh. Terlebih lagi penampilan wastra yang beragam yang menjadi ciri khas dari masing-masing daerah.

“Sungguh luar biasa. Wastranya dari Sintang memang luar biasa. Kita bangga, karena Kalbar punya keinginan untuk maju. Semoga ini menjadi agenda nasional, bahkan internasional,” kata Bari.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, Nur Asyura Anggini Sari terlihat gembira dengan suksesnya event akbar Saprahan Khatulistiwa, yang akan terus diagendakan sejak lima tahun lalu.
“Sinergi ini yang menghasilkan banyak inovasi, yang turut andil menjadi penggerak perekonomian. Ini juga menjadi road untuk Festival Kharisma Event Nusantara,” tutur Anggini.
Bank Indonesia selama ini memang dikenal sangat peduli dengan UMKM dan memiliki program binaan UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah ini, dinilai memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia, karena memberikan sumbangan besar terhadap Produk Domestik Bruto (61,1 persen), penyerapan tenaga kerja (97,1 persen) dan ekspor (14,4 persen).

Bank Indonesia sebagai bank sentral, berupaya memberikan kontribusi terbaik untuk terus meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian. Pengembangan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia, difokuskan guna mendukung upaya pengendalian inflasi, khususnya inflasi volatile food yang dilakukan dari sisi suplai.
Fokus selanjutnya adalah, mendorong UMKM potensi ekspor dan pendukung pariwisata dalam upaya penurunan defisit transaksi berjalan, serta meningkatkan akses keuangan UMKM yang mendukung stabilitas sistem keuangan.
“Event Saprahan Khatulistiwa merupakan bentuk apresiasi kami dan promosi bagi para pelaku UMKM di Kalbar. Semoga ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, baik yang berada di Kalbar maupun yang sedang berwisata. Karena tersedia berbagai produk unggulan wastra maupun food kuliner, yang bisa dinikmati,” tutur Anggini.

Discussion about this post