Satu hari sebelumnya, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Rudy M. Harahap mengecek langsung kesiapan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terletak di Ume’s Kitchen, Jalan Dr. Wahidin, Pontianak. Ia didampingi oleh Koordinator Pengawasan Bidang Instansi Pemerintah Pusat (IPP) Mujiyanto beserta tim dari BPKP.
Ketika ditemui Rudy, Perwakilan PT Borneo Catering Service, Tasya, menyampaikan persiapan pelaksanaan Program MBG di Pontianak.
Pada kesempatan tersebut, Rudy menyarankan, makanan yang didistribusikan ke sekolah-sekolah harus dipastikan dalam keadaan fresh dan tidak basi.
“Saat pendistribusian, jangan sampai terlalu lama dari waktu makan siswa, karena makanan bisa berisiko basi akibat terlalu lama pengiriman,” ucapnya.
Ia juga menghimbau, mitra MBG memperhatikan limbah makanan karena jumlah makanan yang disajikan tidak sedikit.
“Limbah bisa kita manfaatkan untuk pakan ternak atau bisa diolah menjadi makanan maggot. Untuk mengurangi tumpukan sampah dan bernilai tambah,” tuturnya.
Selain itu, Rudy juga menyarankan edukasi kepada siswa agar menghabiskan makanan sampai habis dan bersih sehingga tidak mubazir. Ia juga mengarahkan kepada tim dari BPKP melakukan pengawalan di Dapur MBG, dari proses masak hingga pendistribusian, termasuk juga memonitor limbah makanan yang dihasilkan pada saat pelaksanaan program MBG berlangsung.
Apabila terdapat kendala, baik dalam penyiapan maupun pelaksanaan nantinya, ia mengimbau mitra langsung mengonsultasikan kepada para pemangku kepentingan. “BPKP akan terus melakukan pemantauan agar program dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Melihat lancarnya kegiatan launching MBG hari ini, Pemilik PT Borneo Catering Service Habibi berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik dalam pelaksanaan program MBG ini.
“Ini merupakan kebanggaan bagi kami. Kami ingin memberikan contoh kepada pihak lainnya bahwa kami bisa memberikan yang terbaik,” tuturnya.**
Discussion about this post