Lexi juga memiliki dek rata yang memungkinkan pengendara membawa barang bawaan lebih banyak. Namun, kenyamanan ini dinilai tidak cukup untuk mengatasi kekurangan lainnya, seperti posisi jok yang tinggi dan suspensi yang cenderung kaku.
Begitu pula masalah harga yang sebenarnya bisa menjadi salah satu daya tarik, lantaran tak beda jauh dengan pesaingnya. Ini yang membuat konsumen memiliki banyak pilihan lain yang lebih populer, seperti Honda Vario 125 yang menawarkan performa dan fitur sebanding dengan harga yang lebih terjangkau.
Persaingan yang ketat inilah yang membuat Yamaha Lexi sulit untuk bersaing dan menarik minat konsumen. Selain itu, persepsi pasar juga turut memainkan peran penting dalam penjualan Yamaha Lexi.
Meskipun Yamaha Lexi juga memiliki beberapa kelebihan lain, tapi berbagai faktor seperti desain, performa mesin dan persaingan ketat, membuatnya menjadi kurang diminati di pasar Indonesia.
Melihat Lexi 125 tidak sesuai ekspektasi, Yamaha mencoba meningkatkan spesifikasi dengan menghadirkan Lexi 155 VVA. Tenaganya lebih besar dan secara teknologi sudah lebih baik dari versi sebelumnya. Namun, lagi-lagi motor ini tidak berhasil mendominasi pasar. Salah satu alasannya adalah, desainnya yang dinilai nanggung dan kurang cocok bagi pasar Indonesia.
Di Eropa, Lexi mungkin populer karena lebih mengutamakan fungsi. Tapi di Indonesia, estetik masih menjadi perhitungan nomor satu.**
Discussion about this post