Tingkat penggunaan MyXL dan AXISNet menunjukkan semakin meningkatnya pengalaman pelanggan dan monetisasi oleh XL Axiata melalui pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang memanfaatkan kedua aplikasi tersebut, maka akan semakin mempertajam prediksi tentang tren dan perilaku. Hal ini yang menjadikan perusahaan bisa memberikan penawaran yang tepat kepada pelanggan yang tepat, pada waktu yang tepat pula.
Salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah tetap melakukan personalisasi penawaran dan layanan. Strategi tersebut terus diterapkan di sepanjang sembilan bulan ini. Hasilnya, data net promoter score (NPS) terus meningkat secara signifikan, sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya juga membantu meningkatkan pendapatan.
Hasil dari penerapan strategi berbasis digital melalui data analytics juga memungkinkan XL Axiata berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan, termasuk untuk memenuhi permintaan dari seluruh segmen pelanggan.
Dengan data analytics ini juga memungkinkan XL Axiata mengevaluasi key performance indicator (KPI) di semua aspek terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas pelanggan, sehingga perusahaan dapat merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang di waktu yang tepat.
Posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir September 2024, utang kotor tercatat di angka Rp 12,7 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,5x. Utang bersih tercatat sebesar Rp 10,9 triliun. XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi USD.
Sebesar 47 persen dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 53 persen memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 23 persen, menjadi Rp 7,6 triliun.
XL Axiata juga terus meningkatkan pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mendorong peningkatan pendapatan dan penghematan biaya operasional perusahaan. Pemanfaatan AI difokuskan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan keunggulan operasional perusahaan (operational excellence) serta inovasi.
Dengan AI, memungkinkan XL Axiata untuk memberikan dukungan pelanggan yang dipersonalisasi dan instan, meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Selain itu, XL Axiata juga mampu meningkatkan efisiensi operasional, karena memungkinkan otomatisasi berbagai proses seperti penjualan, layanan, dan onboarding pelanggan.
XL Axiata juga memanfaatkan AI untuk mengekstraksi insight dari data yang besar. Hal ini membuka peluang sumber pendapatan baru, seperti menawarkan solusi berbasis AI kepada mitra eksternal dan industri, mengubah perusahaan menjadi perusahaan yang digerakkan oleh teknologi.
Performa jaringan terus meningkat
XL Axiata terus melakukan upaya peningkatan kualitas jaringan sebagai penopang utama layanan konvergensi, dan telah berhasil meningkatkan performa jaringan dan pengalaman pelanggan. Komitmen XL Axiata memperkuat jaringan tercermin dari pengalokasian belanja modal (Capex) sekitar Rp 7 triliun, yang mayoritas untuk mendukung kebutuhan ekspansi jaringan.
Hingga akhir September 2024, total jumlah BTS XL Axiata mencapai 165.094 BTS, termasuk BTS 4G sebanyak 110.280 unit. Tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik (fiberized) mencapai 62 persen. Fiberisasi BTS tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas jaringan data dan sebagai persiapan implementasi 5G di masa mendatang.
Investasi dan strategi jaringan yang terus dilakukan tersebut telah berhasil meningkatkan kualitas pengalaman jaringan yang lebih baik untuk mendukung penggunaan layanan yang lebih tinggi. Hal ini terbukti dengan trafik layanan yang tumbuh sebesar lebih dari 10 persen (yoy), mencapai 7.823 Petabytes. **
Discussion about this post