“Teman-teman harus menghindari YOLO atau You Only Live Once dimana apabila prinsip ini diterapkan maka dapat membuat kita menghabiskan uang tanpa berpikir masa depan, FOMO atau Fear of Missing Out di mana teman-teman mahasiswa memilih produk dan layanan keuangan digital hanya karena takut tidak sesuai dengan tren, dan cenderung tidak sesuai dengan kebutuhan dan FOPO atau Fear of Public Opinion di mana teman-teman mahasiswa memilih suatu produk dan layanan keuangan digital hanya karena takut mendapatkan kritik negatif dari teman atau keluarga,” kata Hasan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah Sumarjono, Kepala OJK Tegal Noviyanto Utomo, Kepala PT Bursa Efek Indonesia Jawa Tengah Fanny Rifqi El Fuad, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama UIN K.H Abdurrahman Wahid Muhlisin, dan Dekan Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam UIN K.H Abdurrahman Wahid Shinta Dewi Rismawati.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama UIN K.H Abdurrahman Wahid, Muhlisin, dalam kesempatan tersebut mengapresiasi kegiatan edukasi keuangan yang diselenggarakan OJK dan berpesan agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini.
“Maka kami sangat mengapresiasi, karena dengan kegiatan yang dikemas dalam bentuk kuliah ini, kita harus memanfaatkan kesempatan ini. Literasi keuangan bukan sekedar bermanfaat untuk diri kita, tapi juga bermanfaat untuk keluarga kita, sahabatsahabat kita, kerabat kita, dan tentu bermanfaat terhadap sesama manusia,” ujar Muhlisin.
Dalam meningkatkan inovasi dan literasi keuangan digital yang mendukung Indonesia produktif, OJK telah mengeluarkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan keterampilan digital bagi seluruh lini masyarakat, antara lain menyusun dan mensosialisasikan modul terkait inisiatif Literasi Keuangan Digital bagi masyarakat, mengembangkan OJK dalam upaya meningkatkan jumlah inovasi di sektor Keuangan, dan memfasilitasi konsultasi terkait dengan pengembangan industri ITSK.
OJK berkomitmen untuk terus mendorong literasi keuangan digital di kalangan masyarakat, sekaligus memastikan bahwa inovasi teknologi di sektor keuangan berjalan dengan aman dan bermanfaat bagi semua pihak baik lembaga jasa keuangan maupun masyarakat luas. **
Discussion about this post