Mengaku sudah sangat lama menggunakan kartu Halo Telkomsel, dan tak ingin beralih ke lain hati, Bearing bilang, “MyTelkomsel Super App, bikin gaya hidup semakin hidup. Untuk urusan digital, ini itu semakin gampang,”katanya dengan gembira.
Bagaimana pula dengan kelancaran Telkomsel di daerah pedalaman? Mari beranjak ke sebuah daerah terpencil lagi di Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Ini merupakan daerah pedalaman Kalimantan Barat mendekati daerah perbatasan.

Dari ibukota Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak, perjalanan ke Kabupaten Sintang sekitar 345 kilometer, jika menggunakan kendaraan darat menyita waktu sekira 7 – 8 jam. Namun hanya 1,5 jam saja jika menggunakan pesawat dari Bandara Supadio Pontianak. Untuk menuju Kecamatan Ketungau Hulu, butuh perjalanan 4 jam lagi dari Kabupaten Sintang. Daerah kecamatan ini terdiri dari 29 desa dengan jumlah penduduk sekira 20 an ribu jiwa.
Di sini ada satu desa bernama Desa Senaning yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia Timur. Untuk sampai ke desa ini, agak butuh kesabaran, lantaran jalannya masih berupa tanah merah dikelilingi hutan di kiri dan kanan jalan. Sebagian besar penduduknya mengandalkan hidup dari perkebunan sawit, baik sebagai pekerja di perkebunan sawit maupun mengelola perkebunan sawit sendiri.
Terkategori sebagai daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), namun penduduknya lumayan maju, ditopang oleh perkebunan sawit, mereka mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi, bahkan ada beberapa yang sekolah hingga ke luar negeri.
Untuk telekomunikasi, satu-satunya hanya sinyal Telkomsel yang bisa dinikmati. “Di sini hanya ada satu tower besar miliknya Telkomsel. Inilah yang menjadi andalan kita dalam berkomunikasi. Sinyalnya lancar, dapat kita gunakan memenuhi semua kebutuhan, utamanya untuk komunikasi serta kebutuhan lain secara digital,” tutur Camat Ketungau Hulu, Ramdi Nahun.
Meski berada di daerah pelosok, namun hubungan komunikasi tetap tidak terputus, mereka tetap bisa memanfaatkan aplikasi MyTelkomsel untuk kelancaran digitalnya, seperti membeli paket data dan sesekali menonton video atau bermain game. Camat Ramdi Nahun berharap, Telkomsel menambah BTS lagi di daerahnya.
” Ini kan B2B, bisnis to business, harusnya mereka melihat bahwa setiap rumah di sini paling tidak ada tiga android, mereka butuh wifi dari Telkomsel, bukan dari satelit miliknya perusahaan luar, karena biaya pemasangannya sangat mahal,”kata Nahun.
Sepakat dengan harapan Camat Ketungau Hulu, masyarakat daerah ini juga berharap Telkomsel dapat menambah tower atau BTS lagi, agar pemerataan digital bisa dinikmati seluruh warga.
“Telkomsel memang hanya ada di sini, satu-satunya sarana kita untuk berkomunikasi. Untuk urusan digital, kita semua di sini menggunakan MyTelkomsel, walaupun memang ada sinyal dari satelit luar yang masuk ke sini, tapi kita tetap bersama Telkomsel,” ucap Noven Suroto, tokoh masyarakat di Desa Senaning, Kecamatan Ketungau Hulu.
Sejak tahun 2013, masyarakat memang telah mengenal MyTelkomsel. Pada Juli 2024 MyTelkomsel resmi menjadi super app. Dihadirkan untuk memenuhi semua kebutuhan masyarakat, MyTelkomsel Super App menawarkan berbagai fitur unggulan, seperti layanan digital lifestyle mencakup health, travel, paymen, entertainment dan commerce.
Aplikasi ini tersemat fitur seperti mencatat performa olahraga lari, memesan tiket transportasi dan mengecek status penerbangan, berbelanja serta pembayaran tagihan hingga menonton video, mendengarkan musik, membaca artikel dan bermain game. Semua bisa dilakukan hanya dalam satu aplikasi.
Telkomsel memang selalu ingin dekat dan berlama-lama dengan pelanggannya, dan itu hanya bisa dilakukan dalam satu aplikasi MyTelkomsel Super App, membuat dunia digital sebegitu mudahnya memenuhi kebutuhan pelanggan. **
Pewarta / Editor : Sri Yuliantiningsih.
Discussion about this post