Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko, mengatakan bahwa pihaknya siap mendukung perkembangan dunia usaha yang terus tumbuh di Kalimantan Barat, tentunya dengan menghadirkan listrik yang andal dan berkualitas.
Menurut Jatmiko, perkembangan usaha bisnis dan industri di suatu daerah memiliki dampak multiplier effect bagi masyarakat sekitarnya. Banyak tenaga kerja yang akan terserap, usaha kecil dan menengah yang dikelola oleh masyarakat pun akan tumbuh disekitarnya.
Diakuinya, sistem kelistrikan di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara saat ini masih isolated dengan total daya mampu pembangkit sebesar 51 MW, sementara beban puncak tertinggi sebesar 41 MW.
“Kondisi sistem kelistrikan di Ketapang dan sekitarnya tergolong kondusif. Dengan spare daya sebesar 10 MW, kami siap mendukung perkembangan dunia usaha di Ketapang dan Kayong Utara,” ujar Jatmiko.**
Discussion about this post