Sementara itu, Chair G20 EMPOWER Presidensi India, Dr. Sangita Reddy, menyoroti bahwa untuk benar-benar memberdayakan perempuan, ada kebutuhan untuk memupuk peran mereka dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan di semua tingkat masyarakat. Tentunya harus didukung dengan rekomendasi G20 EMPOWER untuk menjadi dasar dalam setiap langkah mencapai tujuan tersebut.
Untuk mendorong partisipasi dan kemajuan perempuan, G20 EMPOWER telah merekrut para advokat dari kalangan CEO dan pimpinan organisasi untuk mempromosikan pesan-pesan G20 EMPOWER di perusahaan, sektor, jaringan, dan negara mereka. Di bawah presidensi India, jumlah advokat telah meningkat dari 380 menjadi 544, dengan lebih dari 100 advokat berasal dari India.
Sangita Reddy menambahkan bahwa, poin-poin yang diusulkan oleh G20 EMPOWER dibuat untuk memungkinkan para pengusaha perempuan menjadi pilar ekonomi yang kuat. G20 EMPOWER mendorong sektor swasta untuk melangkah lebih jauh, tidak hanya sebagai penyandang dana, penyedia barang dan jasa, justru diharapkan untuk dapat menjadi mentor dan pendorong pertumbuhan.
Sebuah platform bimbingan telah dirancang untuk mempertemukan para mentor dan mentee sebagai hasil dari aliansi G20 EMPOWER. Sebagai yang pertama di bawah presidensi India, 73 kisah inspiratif dari 9 negara telah dikurasi di situs web G20 EMPOWER (https://g20empower-india.org/en) untuk menyoroti kisah-kisah sukses perempuan yang berprestasi dari seluruh negara G20 dan negara-negara yang diundang untuk memotivasi perempuan dan generasi di masa depan.
India juga telah menekankan keterlibatan warga negara di seluruh aksi kebijakannya. Dengan tujuan untuk menjadikan G20 Presidensi India kali ini menjadi saluran untuk menyampaikan pesan mengenai pentingnya peran dan aksi perempuan.
KTT G20 EMPOWER presidensi India yang baru saja berakhir ini turut dihadiri oleh lebih dari 263 delegasi domestik dan 70 delegasi internasional. Delegasi internasional tersebut berasal dari 13 negara G20, empat negara tamu dan delapan organisasi internasional.
Ini termasuk Argentina, Australia, Brasil, Prancis, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Republik Korea, Arab Saudi, Afrika Selatan, Inggris, AS, Bangladesh, Belanda, Spanyol, UEA, WTO, ISA, UN Women, UN, UNICEF, ILO, Bank Dunia, dan ADB.
Hadir pula tokoh-tokoh penting di India, antara lain Ketua Menteri Gujarat, Shri Bhupendra Patel, Menteri Negara Bagian untuk Perempuan dan Perkembangan Anak, Dr Munjpara Mahendrabhai, CEO NITI Aayog, Shri B.V.R. Subramanyam, Sekretaris Pengembangan Wanita & Anak India, Shri Indevar Pandey, Kepala Staf, Kantor Direktur Eksekutif, UN Women, Mohammad Naciri, dan Presiden FICCI, Subhrakant Panda.
Konferensi tingkat menteri G20 tentang pemberdayaan perempuan
Delegasi Indonesia juga telah menghadiri konferensi tingkat menteri untuk membahas paritas gender dan cara untuk mengatasi isu-isu global yang kritis seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Dipimpin oleh Smt Smriti Zubin Irani, konferensi ini diisi dengan fokus pada pembahasan mengenai isu terkait pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang masih cenderung stagnan, serta pemulihan pasca pandemi yang belum merata. Ditekankan pula pentingnya pembangunan yang dipimpin oleh perempuan.
Fokus utamanya adalah pada pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, sejalan dengan poin kelima dalam dokumen SDG. Fokus tersebut juga sejalan dengan visi India yang dibahas pada Konferensi Tingkat Menteri G20, tentang bagaimana memperkuat upaya pemberdayaan perempuan dan mempromosikan kesetaraan gender di seluruh dunia.
Lebih dari 150 delegasi, dipimpin oleh ketua delegasi dari masing-masing negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional, ikut berpartisipasi dalam acara tiga hari tersebut. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Bintang Puspayoga juga hadir ke dalam konferensi ini.
Diskusi tematik utama selama konferensi yang telah berlangsung tersebut, berkisar pada bidang-bidang penting seperti pendidikan sebagai jalan menuju pemberdayaan perempuan, kewirausahaan perempuan untuk pemerataan dan pertumbuhan ekonomi, mempromosikan kepemimpinan perempuan di semua tingkatan, dan keterampilan digital untuk pemberdayaan perempuan.
Hasil dari diskusi ini, akan dikompilasi dan disajikan sebagai rekomendasi kepada para pemimpin G20.**
Discussion about this post