“Atas nama masyarakat Desa Tanjung Saleh, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah dan PLN. Kami siap mendukung seluruh program PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik. Kami bergotong- royong, melakukan pemangkasan pohon atau tanam tubuh disekitar jaringan listrik, agar kualitas keandalan pasokan listrik tetap terjaga,” kata Syarif Muksin.
General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko, menuturkan bahwa untuk merubah pola layanan dari 12 jam menjadi 24 jam, pihaknya telah melaksanakan pembangunan dan perluasan jaringan listrik tegangan menengah di Desa Sepok Laut sepanjang 11,81 kms, termasuk kabel sungai sepanjang 0,6 kms, jaringan listrik tegangan rendah sepanjang 0,72 kms, dan 1 unit gardu distribusi berkapasitas 50 kVA.
Sementara di Desa Tanjung Saleh dibangun jaringan listrik tegangan menengah sepanjang 4,33 kms, dengan total keseluruhan investasi sebesar Rp. 9,9 miliar.
“Dengan adanya program dediselisasi di Desa Tanjung Saleh dan Sepok Laut ini kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat di kawasan tersebut,” tutur Jatmiko.
Ia berharap agar masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga aset-aset kelistrikan yang sudah dibangun agar proses penyaluran energi listrik dapat berjalan dengan baik dan lancar, salah satunya dengan cara mengikhlaskan pohon atau tanam tumbuh yang dimiliki untuk dapat ditebang oleh petugas.
“Kami juga menghimbau masyarakat untuk turut peduli menjaga keselamatan ketenagalistrikan, baik untuk diri pribadi maupun masyarakat di sekitarnya,” pungkas Jatmiko.**
Discussion about this post