“Soal kopi kami gencarkan baik hulu maupun hilir. Soal kualitas saat ini sudah mutu satu dan bijinya sudah masuk ke coffeeshop di Pontianak. Permintaan kopi kami sangat besar. Sehingga kami terus gencarkan tanam dan promosi Kopi Liberika Sendoyan, ” jelas dia.
Pada momen tersebut, ia juga mengungkapkan berbagai prestasi sebagai duta penanganan stunting di Kabupaten Sambas, karena mampu menekan angka stunting dari angka prevalensi 31,73 persen menjadi 13,45Â persen.
“Angka tersebut, menjadikan Desa Sendoyan melebihi target penurunan oleh Presiden RI Joko Widodo, yang sebesar 14 persen di tahun 2023,” katanya.
Ia menjelaskan, sejak dinyatakan sebagai lokus penangan stunting pada 2019 lalu, Pemerintah Desa Sendoyan konsisten mengintervensi penanganan kasus stunting yang ada melalui dana desa, di antaranya memberikan makanan tambahan rutin di Pos Gizi Balita.
Kemudian mengembangkan ternak burung puyuh, budidaya ikan lele, budidaya padi Inpari Nutrizinc, pemberian air soya (susu kedelai) dan peningkatan kapasitas kader kesehatan desa.
“Tidak kalah menjadi perhatian kami, yakni juga dibarengi bangunan fisik berupa WC umum dan penyediaan air bersih,” kata dia.
Terkait KKN Kebangsaan, sebelumnya Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan, bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam kemajuan daerah. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi, dapat membawa dampak positif bagi pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
“Saya menaruh kebanggaan pada Universitas Tanjungpura, yang saat ini menjadi tuan rumah pelaksanaan KKN Kebangsaan XIÂ 2023, dengan partisipasi 951 mahasiswa dari 74 perguruan tinggi di seluruh Indonesia,” katanya. **
Discussion about this post