Pelabuhan Dwikora Pontianak, Klaimantan Barat yang selama ini dikenal padat aktivitas bongkar muat petikemas, akan direlokasi ke Pelabuhan Kijing pada 2025 mendatang. Pelabuhan Dwikora selain berada di tengah kota dan menggunakan lalu lintas Sungai Kapuas sebagai jalur pelayarannya, dinilai rentan jika terjadi pendangkalan, terlebih kondisinya sudah tidak mungkin lagi diperluas.
Pelabuhan Dwikora nantinya hanya dikhususkan untuk aktivitas kapal roro, baik yang berpenumpang, maupun yang bermuatan kendaraan serta alat-alat berat. Selama ini Pelabuhan Dwikora dilalui oleh kapal-kapal tongkang, namun sering kandas lantaran terjadinya pendangkalan sungai.
Dalam kurun tertentu, sungai di Pelabuhan Dwikora ini memang butuh pengerukan yang biayanya tidaklah sedikit, bisa mencapai puluhan miliar.
“Untuk persiapan perpindahan Pelabuhan Dwikora ke Kijing, saat ini sudah dilakukan piloting atau uji coba 100 kontainer dengan Regional Containet Lines (RCL) Thailand. “Pelan-pelan, secara bertahap mulai kita pindahkan ke sini,” jelas Hambar Wiyadi, General Manager Pelindo Regional 2 Pontianak saat menerima sejumlah pewarta dari berbagai media di Terminal Kijing, Rabu 18 Juli 2023.
Bongkar muat cair di Terminal Kijing, nantinya tidak lagi menggunakan truk, namun sudah melalui pipa. Saat ini sudah tersedia enam pipa dan akan ditambah dua lagi, hingga total 8 pipa ukuran 8 inchi.
Pelabuhan Kijing memang diproyeksikan menjadi kawasan pelabuhan internasional terbesar di Kalimantan, dan akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia, yang pada awal pengoperasiannya digunakan untuk pelayanan multipurpose.
Sejak Oktober 2021 Pelindo resmi menggabungkan diri menjadi satu, yakni PT Pelindo (Pelabuhan Indonesia) dari yang sebelumnya ada Pelindo 1, II, III dan IV. Pelindo kini hanya dibagi menjadi regional 1 – IV. Selain pembagian wilayah ke depannya juga ada subholding untuk keperluan bisnis, yaitu petikemas, non-petikemas, logistics hinterland development, marine dan equipment & port service.
Awalnya, untuk mengelola kepelabuhanan di Indonesia, dibentuk 4 Pelindo yang terbagi berdasar wilayah yang berbeda. Pelindo I misalnya, mengelola pelabuhan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau.
Pelindo II mengelola pelabuhan di wilayah 10 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat.
Discussion about this post