Fenomena El-Nino yang berlangsung, semakin meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, melepaskan emisi gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer. Melalui NDC (Nationally Determined Contribution), Pemerintah Indonesia mengejar target 32 persen penurunan emisi GRK pada 2030.
Dedi menjelaskan, Sambas berperan signifikan dalam aksi iklim global. “Hutan, gambut, serta ekosistem pesisir di Sambas mampu mencegah krisis iklim. Krisis ekologi bisa semakin parah. Selama semua pihak saling berkoneksi dan berkolaborasi secara strategis,” katanya.
Total 50 orang peserta terlibat dalam kegiatan ini, terdiri atas 10 perempuan dan 40 laki-laki. Narasumber yang hadir berasal dari BPBD Sambas, Dinsos PMD Sambas, KPH sambas.
“Kami berharap kegiatan kali ini semakin memperkuat komitmen bersama MPA lintas kecamatan, terutama bila bisa membuat peraturan bersama lintas desa. Kehadiran forum-forum sejenis dapat mengamplifikasi aksi iklim. Kita sama-sama ingin menjaga planet ini,” tutup Dedi.**
Discussion about this post