Aswin menyebutkan pada 2023 ini ditargetkan ada 25 ribu hektar luas tanam padi di Kalbar yang tersebar di 14 kabupaten atau kota diasuransikan dalam program tersebut.
“Kami ikut memfasilitasi dan mengkoordinir kegiatan ini bersama pemerintah daerah agar anggota Gapoktan atau Poktan terlindungi,” katanya.
Aswin menambahkan dalam asuransi tersebut premi yang dibayarkan petani hanya 20 persen dan 80 persenya ditanggung pemerintah pusat. Klaim asuransi yang bisa didapat petani dari resiko kegagalan panen maksimal Rp 6 juta per hektar.
“Premi yang ditanggung petani hanya Rp36 ribu per hektar. Sedangkan premi ditanggung pusat Rp144 ribu per hektar. Artinya, asuransi ini sangat membantu perani karena premi dibantu dan klaim bisa basar,”kata dia.**
Pewarta/Editor: Dedi
Discussion about this post