Dalam rangka mengantisipasi cuaca ekstrem berupa berupa musim panan atau el nino, petani di Provinsi Kalimantan Barat didorong untuk ikut asuransi usaha tani sebagai langkah mencegah resiko gagal panen.
“Kita dorong dan minta petani untuk mengikuti asuransi usaha tani padi sebagai langkah antisipasi terhadap risiko atau dampak iklim ekstrim. Sehingga jika ada dampak atau risiko kegagalan panen ada solusi dan petani ke depannya masih bisa melakukan usaha tani lagi,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum.
Anum berkata, bahwa fase el nino sebagaimana prediksi BMKG ke depan menjadi tantangan petani. Adanya kekeringan akibat fase tersebut harus diwaspadai dan diantisipasi.
“Sebelumnya kita dihadapkan dengan ancaman banjir di sentra padi. Ke depan diprediksikan Juni 2023 adanya kekeringan. Itu perlu diantisipasi dan waspadai. Solusinya adanya percepatan tanam padi saat ini dan tanaman yang ada diasuransikan,” kata dia.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas TPH Kalbar, Aswin Harbarisnandar menambahkan bahwa asuransi usaha tani padi merupakan program pemerintah pusat untuk melindungi petani dari dampak gagal usaha tani yang dijalankan.
“Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian telah melakukan kerjasama dengan Asuransi Jasindo untuk melindungi petani melalui asuransi usaha tani padi,” kata dia.
Discussion about this post