Sementara pergerakan inflasi yang terjadi di 90 kota IHK di Indonesia, tercatat semua kota mengalami inflasi secara tahunan (yoy). Tertinggi terjadi di Tuai sebesar 7,49 persen dengan IHK 117,19. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Merauke sebesar 3,17 persen dengan IHK 112,59 persen.
Khusus perbandingan antarkota di Pulau Kalimantan, kota-kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan yang jumlahnya 12 kota, semuanya juga mengalami inflasi. Tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7.40 persen dengan IHK 120,77 dan inflasi terendah di Tarakan sebesar 3,85 persen dengan IHK 113,17.
Upaya menekan pergerakan inflasi agar tidak melonjak tinggi, pemerintah kerap melakukan operasi pasar guna mengantisipasi gejolak kenaikan harga pasar, terutama pada saat momen Ramadan dan Idul Fitri. Wahyu Yulianto mengakui, bahwa kegiatan operasi pasar turut memberi pengaruh terhadap laju inflasi.
“Ya, operasi pasar yang dilakukan pemerintah memberi imbas tertekannya gerakan inflasi tidak terlalu tinggi dan dapat menekan gejolak harga di saat kebutuhan masyarakat meninggi,” kata Wahyu.
Dia menilai, operasi pasar adalah untuk mencukupi ketersediaan bahan pangan di pasar, sehingga meskipun ada tekanan inflasi, namun tingkatannya tidak terlalu tinggi. Karena inflasi memang tidak bisa dicegah, namun bisa diupayakan untuk dibatasi.
Diharapkan dengan gencarnya operasi pasar menjelang tibanya Idul Fitri, dapat menekan pergerakan inflasi. Prediksinya di April dan Mei, inflasi akan bergerak di angka 1,15 persen.
“Mendekati tibanya perayaan momen keagamaan Idul Fitri, kita berharap ada antisipasi dari pemerintah melalui operasi pasar sehingga pergerakan inflasi bisa dibatasi, tidak terlalu tinggi sesuai dengan yang ditargetkan,” imbuh Wahyu.**
Pewarta/Editor: Yuli.S
Discussion about this post