Keterlibatan anak muda untuk peduli lingkungan, khususnya Mangrove daerah pesisir, diharapkan bisa terlibat lebih jauh lagi terhadap ini.
“Kita harus berbuat. Bagaimana mengembalikan kondisi pesisir yang kritis saat ini. Lahan yang kritis bisa direhabilitasi. Masyarakat pesisir itu harus dapat penghidupan yang baik dari adanya pohon Mangrove ini,” imbuhnya.
Dia menilai, perlunya kerja sama semua pihak. Termasuk penyebaran pesan, bahwa terjadi bencana di kawasan pesisir. Perlu banyak pihak untuk bersama mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus menjaga keasriannya.
Hal senada juga disampaikan oleh aktivis lingkungan, Andi Fachrizal. Ia menyebut, telah terjadi abrasi yang hebat dalam kurun lima tahun terakhir. “Kalau kita lihat dari citra satelit, di daerah Sepok Laut Kubu Raya sudah terjadi abrasi yang hebat,” kata dia.
Untuk itu, berbagai pihak harus bergerak. Salah satunya melibatkan kerja anak muda dalam berbagai giat lingkungan. Pelatihan penulisan konten lingkungan ini diharapkan dapat mengampanyekan pentingnya menjaga, mengatasi persoalan lingkungan di sekitar mereka.
“Keberlangsungan ekosistem dan menjaga pesisir Mangrove adalah tugas bersama. Anak muda sepatutnya dilibatkan. Mendorong menulis di medsos akan isu lingkungan kekinian di sekitar mereka,” paparnya.
Menurut pria yang akrab disapa Daeng Rizal ini, pemahaman lingkungan penting untuk generasi penerus. Mereka adalah penikmat alam di masa mendatang, baik itu kondisi baik maupun buruk.
“Makanya kita terus mendorong anak muda terlibat. Kita beri mereka bekal penulisan narasi yang baik untuk medsos. Tujuannya, mereka bisa menyuarakan persoalan lingkungan yang terjadi. Ini untuk mereka, untuk masa depan mereka,” ucap pria yang kerap menulis isu-isu lingkungan ini.**
Discussion about this post