Pentas seni dan budaya Perayaan Imlek dan Cap Gomeh di Stadion Kridasana Kota Singkawang, Kalimantan Barat banjir pengunjung, puluhan lapak berjualan pelaku UMKM raup cuan jutaan Rupiah setiap hari selama berlangsungnya perayaan Imlek. Kondisi listrik yang andal, menjadi salah satu faktor utama yang mendukung usaha yang dijalankan.
“Seluruh venue dan lapak berjualan yang digelar di Stadion Kridasana ini semua bergantung pada listrik PLN. Kalau tak ada listrik yang memadai maka stadion ini sepi pengunjung,” ungkap Anita (40), warga Kampung Jawa, Singkawang, pemilik gerai Korean Street Food.
Anita bersama puluhan pelaku UMKM lainnya mencoba mengais cuan ditengah keramaian dan kemeriahan perayaan Imlek dan Cap Gomeh di Stadion Kridasana Singkawang.
Ia mengaku, dalam semalam dirinya mampu meraup omzet antara 5 hingga 6 juta rupiah dengan berjualan aneka makanan dan minuman ala Negara Korea. Usaha yang dijalankan sejak tahun 2020 lalu ini pun menjadi penopang hidupnya.
“Peralatan usaha yang saya gunakan seluruhnya tergantung dengan listrik. Syukurlah, kondisi kelistrikan di Kota Singkawang ini sangat stabil, tak pernah padam. Pengunjung ramai berdatangan, pendapatan kami pun semakin meningkat,” ujar Anita tersenyum sumringah.
Hal senada juga diungkap Hamdi (37), warga Raden Kusno, Kota Singkawang. Pria yang menjual aneka minuman kekinian sejak tahun 2016 ini juga mencoba meraih keberuntungan di Stadion Kridasana Singkawang.
Discussion about this post