“Kami berharap keberadaan listrik yang andal menjadi salah satu faktor utama pendorong meningkatnya perekonomian masyarakat di Kalimantan Barat,” ujar Soffin.
Diakuinya, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat terus meningkat. Banyak usaha yang tumbuh dan terus berkembang. Produktivitas usaha meningkat tentunya kebutuhan listrik masyarakat juga turut meningkat.
“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pasokan listrik, mulai dari kecukupan daya pembangkit, sistem penyaluran, hingga proses pendistribusian listrik ke pelanggan, agar mampu mendorong produktivitas usaha yang dijalankan oleh masyarakat,” tutur Soffin.
Ia menjelaskan, saat ini sistem kelistrikan di Kalimantan Barat sangat kondusif, dimana daya mampu pembangkit yang dimiliki PLN sebesar 766 Megawatt, sementara beban puncak atau rata-rata kebutuhan listrik masyarakat sekitar 561 Megawatt, berarti ada surplus daya sebesar 205 Megawatt.
Khusus disistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa, PLN memiliki daya mampu pembangkit sebesar 646 Megawatt, sementara beban puncak rata-rata sebesar 423 Megawatt.
“Dengan surplus daya sebesar 221 Megawatt kami siap mendukung seluruh aktivitas masyarakat. Silahkan para pelaku usaha lebih fokus pada pengembangan usaha yang dijalankan, biar kami yang urus listriknya,” kata Soffin.**
Discussion about this post