Kegiatan ini juga diimplementasikan melalui Business Matching beberapa program inklusi keuangan, dilanjutkan dengan dialog interaktif dengan materi beragam program inklusi keuangan, literasi terkait kewaspadaan praktik ilegal di sektor jasa keuangan, program pengembangan ekonomi kawasan perbatasan dan kebijakan penggunaan Rupiah oleh Bank Indonesia.
Dengan beragamnya kekayaan budaya di Indonesia yang berasal dari 300 lebih kelompok etnik dan suku bangsa serta didukung jumlah UMKM sebanyak 64 juta lebih pelaku usaha atau mencapai 99,9 persen dari populasi seluruh unit usaha di Indonesia, menjadikan gerakan nasional ini menjadi sangat strategis untuk dikampanyekan, agar produk lokal semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia.
“Inilah yang menjadi harapan dari pemerintah, agar gerakan nasional ini dapat diimplementasikan di seluruh provinsi dan kabupaten/kota,” kata Maulana Yasin.
Menurut dia, semangat inilah yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan bulan Inklusi Keuangan 2022, disinergikan dengan kampanye gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia provinsi Kalimantan Barat. Promosi budaya dan UMKM lokal yang diangkat adalah produk kerajinan tenun, kain, aksesori dan handycraft khas Kabupaten Sambas.
Promosi dan kampanye Bangga Buatan Indonesia diperagakan oleh pegawai dari Lembaga jasa keuangan, yakni Bank Kalbar, BRI, BNI, Bank Mandiri dan BPJS Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Dekranasda Kabupaten Sambas dan Dinas terkait pemerintah Kabupaten Sambas.
“Mesikpun sederhana namun saya yakin dan percaya, kegiatan kali ini merupakan langkah kecil untuk kolaborasi kita seluruhnya di masa mendatang. Untuk semakin menggemakan gerakan nasional bangga buatan Indonesia, untuk produk-produk kebanggan khas lokal masing-masing di Kalimantan Barat, Imbuh Maulana Yasin. **
Editor : Yuli.S
Discussion about this post