Secara teknis, gas yang keluar dari tubuh sapi baik dalam bentuk sendawa maupun kentut, mengandung dua pertiga senyawa amonia. Senyawa amonia ini sangat beracun bagi hewan yang hidup di air dan berbahaya bagi tanah yang subur. Terkadang senyawa amonia yang berdifusi ke udara bisa menyebabkan hujan asam.
Gas metana dari kentut sapi disebut merupakan produk yang berbahaya. Seekor sapi dapat menghasilkan 200 kg metana per tahun. Meskipun karbon diokasida adalah penyebab utama perubahan iklim, namun gas metana 84 kali lebih kuat merusak atmosfer bumi.
Rusaknya atmosfer bumi sangat berpengaruh pada iklim di bumi, yang otomatis juga berpengaruh pada keberlangsungan hidup manusia di bumi. Atau dengan kata lain, sendawa dan kentut sapi memiliki kontribusi cukup besar terhadap emisi gas rumah kaca.
Seperti diketahui, 30 persen tanah di bumi diisi dengan berbagai macam pertanian, 70 persen adalah hewan ternak. Secara alami, sapi merupakan hewan darat yang paling intensif. Dengan tubuh yang besar dan jumlah makan yang banyak sekaligus penghasil limbah yang banyak pula. Untuk membuat lahan penggembalaan, peternak biasanya menebang hutan. Di Amazon, 80 persen penggundulan hutan disebabkan akibat adanya peternakan. **berbagai sumber
Discussion about this post