Perekonomian Indonesia masih dihantui gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Tak hanya PHK dari banyak perusahaan di Tanah Air, sejumlah bisnis rintisan atau startup pun terbilang banyak menutup layanannya lantaran bangkrut dari awal 2022 hingga sekarang.Yang terbaru, startup Fabelio telah dinyatakan pailit. Tercatat, Shopee Indonesia dan Pahamify juga melakukan pemutusan hubungan kerja.
Inilah daftar perusahaan yang telah memberhentikan banyak pegawainya atau PHK, menutup layanan dan bangkrut pada 2022. Pertama ada nama Fabelio. Yakni startup penjualan jasa desain interior dan furniture PT Kayu Raya Indonesia resmi dinyatakan pailit. Berdasarkan pengumuman yang disampaikan Fabelio. Perusahaan resmi pailit, berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 Oktober 2022.
Ke dua ada nama Line. Startup ini sempat menjadi sorotan di media sosial, karena dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekira 80 karyawan di Indonesia. Kabar tersebut beredar di media sosial pada 31 Mei kemarin. Pihak Line sudah memberikan klarifikasi, bahwa PHK memang terjadi, namun jumlah karyawan yang terdampak tidak sampai ke angka yang disebutkan.
Ke tiga adalah startup fintech Xendit yang memutus hubungan kerja terhadap 5 persen karyawannya di Indonesia dan Filipina. Chief Operating Office Xendit Tessa Wijaya bilang, perusahaan melakukan pertimbangan matang sebelum mengumumkan PHK. Para karyawan Xendit yang terkena PHK diberi kompensasi yang layak dan perpanjangan asuransi kesehatan, serta dukungan alumni. Perusahaan ini memiliki lebih dari 900 karyawan per Agustus 2022.
Ke empat, Tokocrypto. Perusahaan penjual aset digital Tokocrypto yang memberhentikan 45 karyawannya atau sekira 20 persen dari 227 orang jumlah pekerja. VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani menyebut, pemberhentian puluhan karyawan ini, lantaran perusahaan bakal melakukan perubahan strategi bisnis, sejalan dengan pasar kripto dan ekonomi di dunia.
Meski demikian, perusahaan dikatakan akan membantu pegawai yang terkena PHK mencari tempat kerja baru. Salah satunya dengan memberikan rekomendasi kepada beberapa perusahaan mitra kerja selama ini.
Ke lima ada nama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang dikabarkan telah
melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 300 karyawannya. Director & Chief of Human Resources Officer IOH Irsyad Sahroni berkata, bahwa langkah rightsizing ini telah berjalan lancar dan 95 persen karyawan yang terkena dampak setuju.
Adapun paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah, rerata 37 kali upah, bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah. Menurut Irsyad, jumlah ini secara signifikan lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Ke enam perusahaan rintisan bernama Lummo. Start up penyedia solusi layanan perangkat lunak business-to-consumer (B2C) Lummo, yang sebelumnya dikenal sebagai BukuKas melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan di Jakarta dan Bengaluru, India. Lummo dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekira 100-120 karyawan, yang sebagian besar berada di tim teknis, desain, dan produk.
Ke tujuh perusahaan TaniHub. Pemutusan kerja terhadap karyawan start up pertanian TaniHub, merupakan dampak dari ditutupnya operasional gudang di Bandung dan Bali. Namun, perusahaan tidak menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak.
Ke delapan perusahaan Pahamify. Start up di bidang pendidikan, Pahamify, mengambil keputusan melakukan PHK massal untuk beradaptasi di kondisi ekonomi makro terkini. Namun, PHK massal yang ditempuh itu, tampaknya tidak menjamin keberlangsungan bisnis Pahamify untuk jangka panjang. Pada akhir Juni 2022, Pahamify akhirnya membubarkan diri.
Discussion about this post