TRAGEDI di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 127 orang usai pertandingan sepak bola Arema melawan Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022 menjadi pertandingan paling mematikan dalam sejarah sepak bola dunia. Bahkan dengan angka 127 orang tewas itu, tragedi ini langsung berada di urutan ke dua daftar kejadian paling mematikan dalam sejarah sepak bola dunia.
Dikutip dari berbagai sumber, peristiwa di Stadion Kanjuruhan sudah melewati tragedi yang terjadi di Accra Sports Stadion, Accra, Ghana. Kejadian di salah satu negara Benua Afrika itu, menewaskan 126 orang pada 9 Mei 2001. Pertandingan paling mematikan lainnya adalah insiden di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964, yang menewaskan lebih dari 300 orang.
Pertandingan tersebut adalah kualifikasi Olimpiade 1964 antara tuan rumah Peru melawan Argentina. Pertandingan berlangsung sengit oleh kedua tim, dan dengan dua menit waktu normal tersisa, Argentina memimpin 1-0. Kemudian, Peru mencetak gol penyama kedudukan namun dianulir oleh wasit, ngel Eduardo Pazos.
Dalam rentang sepuluh detik, ribuan penggemar Peru berubah dari kegembiraan menjadi kemarahan. Bencana dimulai ketika salah satu penonton berlari ke lapangan dan memukul wasit. Ketika penggemar kedua bergabung, dia diserang secara brutal oleh polisi dengan tongkat dan anjing yang kemudian memantik kemarahan.
Puluhan penggemar menyerbu lapangan, dan kerumunan mulai melemparkan benda ke polisi dan pejabat di bawah. Kerusuhan terjadi, dan polisi meluncurkan tabung gas air mata ke kerumunan, yang mendorong puluhan ribu penggemar untuk mencoba melarikan diri dari stadion melalui tangganya.
Ketika penggemar mencapai bagian bawah lorong-lorong ini, mereka menemukan bahwa gerbang baja yang mengarah ke jalan terkunci rapat. Ketika mereka berusaha untuk lari kembali, polisi melemparkan lebih banyak gas air mata ke dalam terowongan, memicu histeria massal dan menyebabkan kehancuran besar.
Sementara di Stadion Kanjuruhan, dalam konferensi pers yang digelar Minggu 2 Oktober 2022 Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menuturkan, 127 orang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Dua di antara korban tewas merupakan personel kepolisian. Nico merinci 34 orang korban tewas di dalam stadion, sedangkan korban lainnya meninggal saat dalam proses pertolongan di rumah sakit.
Pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi salah satu pertandingan sepak bola paling mematikan dalam sejarah. Dilaporkan sebanyak 127 orang tewas setelah terjadinya kerusuhan seusai pertandingan yang berkesudahan 2-3 untuk Persebaya.
Discussion about this post