Ke tiga : Penguatan Kelembagaan Petani dalam Kemitraan. Konsep penguatan kelembagaan petani menjadi hal yang penting dalam sektor pertanian. Kapasitas petani harus terus ditingkatkan. Dari berbagai tahapan, tahapan hasil dari produksi menjadi krusial.
Jangan sampai produksi yang maksimal tanpa diikuti dampak pada kesejahteraan karena penerimaan petani terdampak harga dan pasar yang belum memberikan keuntungan bagi petani.
“Ke depan petani kita jangan sendiri-sendiri bekerja, harus mulai berkelompok, berkelembagaan, bahkan harus bermitra. Contohnya kelompok petani jagung di Bengkayang. Kalau belum dimitrakan, ketika produksi berlimpah, siapa yang akan membeli. Kemudian ada pembeli, pasti harga anjlok. Tetapi ketika kita mitra kan dengan pabrik pakan ternak misalnya, atau buyer, atau eksportir. Ini ada perjanjian harga minimal dan pasti akan dibeli berapa pun banyaknya karena sudah ada kemitraan,” katanya.
Ke empat : Kuantitas, Kualitas dan Jenis Komoditas. Aspek kuantitas yang dilihat dari sisi produksi yang melimpah dari produktivitas yang tinggi tentu menjadi tujuan. Hal itu karena secara langsung berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.
Kuantitas dengan produktivitas tinggi yang dihasilkan petani terus didorong pemerintah dengan berbagai upaya. Sehingga sektor pertanian sebagai masa depan ini berpihak ke petani itu sendiri dalam kesejahteraan.
Kemudian, aspek kuantitas yang tinggi akan lebih baik dengan kualitas yang lebih baik. Nilai tambah dari kuantitas dengan kualitas akan berlipat dan segmen pasar terhadap pertanian tentu akan semakin luas.
“Apalagi kedua hal tersebut dibarengi dengan jenis komoditas yang semakin beragam. Jenis komoditas yang beragam yang dikembangkan tentu disesuaikan dengan permintaan pasar baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar. Sehingga yang dihasilkan terserap pasar dan berdampak pada kesejahteraan,” kata dia.
Ke lima : Pertanian Berbasis Ekspor. Pemerintah Provinsi Kalbar, saat ini mulai memaksimalkan potensi ekspor dari komoditi pertanian dan hal itu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani. Produksi tanaman pangan dan hortikultura yang diproduksi sudah mengarah bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri tetapi lebih dari itu yakni bagaimana komoditi unggulan yang potensial berorientasi ekspor.
Potensi jenis komoditi pertanian di Kalbar tujuan ekspor seperti komoditi padi terutama beras khusus dan palawija, komoditi hortikultura seperti durian , jeruk, Alpukat Sinka, umbi- umbian, lidah buaya, buah naga dan lainnya. Sebagian produk pertanian sudah dilakukan ekspor seperti durian, pisang, tanaman hias dan lainnya.
“Ada tiga hal penting yang diperhatikan dalam ekspor, yakni peningkatan produktivitas, mutu dan jenis komoditi ekspor. Untuk mewujudkannya, di antaranya adalah dengan membuat sentra atau klaster komoditi,” jelas dia.**
Pewarta : Khanza/Editor : Yuli.S
Discussion about this post