MEMBANGUN sektor pertanian butuh strategi khusus yang mengarah pada pencapaian swasembada pangan berkelanjutan. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam membangun perekonomian nasional termasuk perekonomian daerah. Karena sektor pertanian berfungsi sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat, sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, penyedia lapangan kerja, serta sumber pendapatan masyarakat.

“Untuk itu agar pembangunan pertanian berkelanjutan, dan memberi dampak luas maka diperlukan strategi khusus. Kami telah membuat strategi kebijakan tersebut, yang mengarah pada pembangunan pertanian dan pencapaian swasembada pangan berkelanjutan,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kalbar, Ir. Florentinus Anum, M.Si.
Ia menjelaskan, kebijakan atau arah pembangunan pertanian dan pencapaian swasembada pangan berkelanjutan yang akan ditempuh yakni: Pertama, Intensifikasi Terhadap Tahapan Proses Produksi. Intensifikasi ini akan masuk ke dalam setiap tahapan proses produksi pertanian dari hulu sampai ke hilir. Mulai dari semai, pengolahan tanaman, pemupukan dan sebagainya kemudian panen sampai ke pada tata niaga.
“Tahapan inilah yang perlu kita masukkan intensifikasi, sehingga kita bisa mencapai apa yang menjadi harapan kita. Kemudian setiap tahapan intensifikasi itu, pasti ada sentuhan teknologi. Teknologi di pertanian selalu menjadi satu amunisi bagi kita untuk intensifikasi. Tentu teknologi bukan hanya bisa digunakan oleh sarjana, S2 atau profesor, tetapi petani yang tamat SD pun juga bisa menggunakannya,” kata Anum.
Dalam intensifikasi pertanian tentu butuh benih yang unggul. Benih unggul memiliki porsi yang besar dan penting dalam pengembangan atau budidaya padi di Kalbar. Menurutnya, tanpa benih unggul produksi dan produktivitas padi per hektar dengan tinggi akan sulit tercapai.
“Benih unggul itu sebagai jantung pertanian. Kita jangan bicara produksi yang tinggi, dan begitu juga produktivitas tanpa benih yang unggul. Pupuk, Alsintan (alat dan mesin pertanian) dan lainnya juga penting namun benih unggul memiliki porsi yang besar,” katanya.
Ke dua, Pertanian Berbasis Klaster. Untuk memaksimalkan potensi dan efisiensi pertanian, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar melakukan langkah pertanian berbasis klaster.

Pengembangan berbasis klaster tersebut mengarah kepada pengembangan korporasi petani, integrasi hulu dan hilir, sehingga terpadu dan pelaksanaannya menerapkan teknologi moderen.
Pengembangan berbasis kawasan para pihak terlibat, bukan hanya pemerintah namun masyarakat, swasta dan lainnya. Aktivitas penguatan pangan hadir. Sehingga selain kekuatan dan kemandirian pangan, petani sejahtera dan agrobisnis usaha tani tersebut juga lancar.
“Dengan bersama para pihak dan terintegrasi tentu menjadi kekuatan dan banyak hal yang bisa digali potensi untuk kemajuan masyarakat, petani dan daerah ini,”jelas dia.
Discussion about this post