PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengembangkan Mustech, solusi Internet of Things (IoT) untuk mendukung digitalisasi bisnis kecil menengah yang dikembangkan oleh masyarakat. Sesuai namanya, solusi ini dibangun untuk membantu para petani pembudidaya jamur tiram di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa menjelaskan, layaknya teknologi lain yang dibuat untuk memberi kemudahan bagi penggunanya, Mushtech ini pun dikembangkan dengan tujuan meningkatkan produktivitas sekaligus kualitas hasil panen jamur tiram. ” Ide pembangunan IoT ini datang dari program inkubasi Akademi Madrasah Digital (AMD) yang diprakarsai XL Axiata dan Kementerian Agama RI,” ucap Gede.
Pada kumbung jamur tradisional, pemantauan kondisi lingkungan di dalam kumbung dan penyiraman biasanya dilakukan secara manual baik melalui metode pengamatan secara langsung maupun berdasarkan kebiasaan pola pemeliharaan yang dilakukan oleh petani.
“Mushtech merupakan solusi, yang hadir dengan latar belakang masalah yang dihadapi petani atau pembudidaya jamur tiram dalam mengelola dan memantau kumbung jamur. Dengan solusi digital ini, kondisi lingkungan kumbung bisa dijaga, seperti kondisi suhu dan kelembapan udara dalam kondisi yang optimal untuk proses penumbuh kembangan jamur tiram,” kata Gede.
Menurut dia, dengan kemampuan yang dimiliki Mushtech, petani tidak perlu lagi melakukan pengkondisian lingkungan di dalam kumbung jamur secara manual. Di dalam kumbung ditempatkan berbagai jenis sensor dan aktuator yang dapat menjaga kondisi lingkungan, seperti kelembapan, suhu udara dan intensitas cahaya yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram.
Proyek pengembangan solusi Mushtech ini pun secara langsung melibatkan Madrasah Aliyah Negeri 2 Majalengka, peserta AMD asal Kabupaten Majelengka, Jawa Barat, yang mencetuskan ide pertama kali. Dalam proses pengembangan selanjutnya, para siswa itu secara langsung mengumpulkan problem statement dari pembudidaya jamur tiram.
Data dan informasi yang mereka dapatkan menjadi rujukan dalam proses inkubasi di X-Camp, mulai dari prototyping produk hingga menjadi solusi yang bisa diterapkan oleh para petani hingga industri terkait.
“Secara umum Mushtech dapat digolongkan sebagai teknologi yang mendukung Precision Agriculture, sehingga bisa dimanfaatkan untuk budidaya tani yang memerlukan keakuratan kondisi lingkungan. Desain dari Mushtech secara khusus ditujukan untuk petani jamur tiram yang ingin meningkatkan produksi dan kualitas hasil usahanya melalui bantuan teknologi khususnya dengan menggunakan teknologi IoT,”kata Gede.
Direktur KSKK Madrasah, Prof. Dr. Moh. Isom, M.Ag menyebut, bahwa Indonesia membutuhkan talenta-talenta muda madrasah yang mampu mewujudkan transformasi digital di tengah-tengah pusaran bisnis Internet of Things dan Industri 4.0. Keberhasilan menciptakan karya inovasi solusi digital ini sebagai wujud kemandirian dalam berprestasi bagi anak-anak madrasah.
Discussion about this post