Pada asuransi umum lini usaha yang menjadi kontributor pendapatan premi terbesar adalah harta benda (properti) Rp 16,92 triliun (31,95 persen dari total premi), Kendaraan Bermotor Rp 10,09 triliun (19,05 persen dari total premi dan kredit Rp 7,65 triliun (14,45 persen dari total premi).
Nilai akumulasi klaim asuransi umum dan reasuransi tercatat naik, sebesar Rp 5,44 triliun (23,79 persen). Lini usaha dengan kenaikan klaim terbesar, adalah asuransi kredit sebesar Rp 2,97 triliun (80,57persen). Klaim asuransi umum sebagian besar berasal dari lini usaha kredit Rp 5,68 triliun (27,38 persen dari total nilai klaim) dan lini usaha harta benda Rp 4,43 triliun (21,36 persen).
Sementara itu, permodalan di sektor asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan RBC pada sebesar 493,85 persen dan 313,99 peren, sehingga berada jauh di atas threshold minimum RBC sebesar 120 persen.
Untuk sektor pembiayaan, piutang pembiayaan sebelum dikurangi pencadangan meningkat sebesar Rp 23,99 triliun (6,24persen yoy). Piutang pembiayaan neto juga mengalami peningkatan sebesar Rp 25,58 triliun (7,12persen yoy). Piutang pembiayaan neto konvensional per Juli 2022 sebesar Rp 367,67 triliun.
NPF Gross perusahaan pembiayaan per Juli 2022 turun menjadi 2,72 persen dari 3,95persen pada Juli 2021. NPF Nett perusahaan pembiayaan juga mengalami penurunan menjadi 0,75persen pada Juli 2022 dari 1,23persen pada Juli 2021. Begitu pula pada gearing ratio perusahaan pembiayaan per Juli 2022 tercatat sebesar 1,98 kali atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali.
Pada sektor Dana Pensiun, investasi dana pensiun tumbuh positif secara YoY sebesar 2,99 persen. Total nilai investasi dana pensiun per Juli 2022 mencapai Rp 322,51 triliun.
Selain itu, posisi pendanaan Dana Pensiun Pemberi Kerja – Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK-PPMP) meningkat sebesar 0,72 persen dibandingkan dengan posisi per Juli 2021, hingga mencapai angka 95 persen.
“Fintech peer to peer (P2P) lending pada Juli 2022 terus mencatatkan pertumbuhan, di mana outstanding pembiayaan tumbuh sebesar 88,84 persen dibandingkan dengan Juli 2021 hingga mencapai Rp 45,73 triliun,” kata Ogi. ***
Editor : Yuli.S
Discussion about this post