Produsen makanan kering untuk kucing pada umumnya memberikan keterangan pada kemasan, mengenai sumber protein dari produknya. “Ketika memutuskan memberi protein dari beef, kalau tidak ada reaksi selama enam bulan, rotasi dulu ke protein yang lain, misalnya ikan,” katanya.
Cara ini bisa membantu menekan risiko munculnya alergi pada kucing yang sensitif. Memberikan makanan yang sama dalam jangka panjang bisa membuat kucing yang sensitif menjadi alergi, oleh karena itu dia menyarankan untuk mencari sumber protein yang berbeda setiap enam bulan.
Merek yang sama enggak masalah, yang penting proteinnya berbeda. Kualitas makanan juga patut menjadi perhatian. Makanan dengan kualitas rendah tidak mengandung nutrisi sempurna bagi kucing, hanya mengenyangkan tetapi tidak menutrisi bulu dan kulit. Makanan yang tak berkualitas juga meningkatkan risiko sakit ketika diberikan dalam jangka panjang.
“Daripada kompensasinya nanti harus berobat ke dokter hewan, lebih baik berikan nutrisi yang baik sejak awal,” imbuhnya.
Sterilisasi kucing juga membantu meningkatkan kesejahteraan hidup hewan berbulu ini, karena tujuannya mengendalikan populasi kucing, mengurangi jumlah hewan liar yang terlantar di alam liar.
Biasanya kucing yang telah dikebiri, menghentikan kebiasan menyemprotkan kencing di sembarang tempat (spraying) tapi ada juga yang tak berpengaruh, meski sudah dikebiri.
“Itu karena memori, sudah kebiasaan, terutama kalau spraying-nya di tempat tertentu saja. Tetapi, kalau tiba-tiba spraying, mungkin dia merasa teritorinya sedang terancam,” jelas Kurnia. **
Discussion about this post