EKONOM dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr Muzdalifah meminta pemerintah mewaspadai praktik curang mengemas ulang migor atau minyak goreng curah, untuk mengeruk untung seiring tingginya selisih harga saat ini antara minyak goreng curah dengan kemasan.
“Potensi kecurangan ini patut diwaspadai, karena bisa saja industri termasuk repacker atau pengemas minyak goreng menggunakan yang curah sebagai bahan baku untuk dijual dalam kemasan sederhana dan premium,” kata dia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu.
Muzdalifah meyakini, dampak dari naiknya harga minyak goreng kemasan, masyarakat berpendapatan menengah ke bawah beralih kepada minyak curah subsidi karena selisih harga cukup besar, yakni Rp10 ribu bahkan lebih dibandingkan minyak goreng kemasan.
Discussion about this post