Dampak ke dua dari konflik kedua negara yaitu adanya gangguan dalam mata rantai global yang berpengaruh pada distribusi, pasokan, dan volume perdagangan global. “Ini juga berpengaruh terhadap perekonomian global yang berisiko tumbuh lebih rendah dari perkiraan 4,4 persen, karena menurunnya volume perdagangan global,” tuturnya.
Kemudian, ia menambahkan, dampak ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina terlihat dari jalur keuangan, yang tak hanya berpengaruh pada persepsi global. Dengan demikian, saat ini banyak investor global kembali memegang safe heaven asset alias aset yang berisiko rendah dan aman, termasuk uang tunai, sehingga investor menarik aliran modal ke negara berkembang termasuk Indonesia. “Hal tersebut bisa berpengaruh terhadap stabilitas eksternal dan nilai tukar Rupiah,” kata Perry. ** Ant
Discussion about this post