Direkam dengan kamera Panavision 65mm pada akhir 2019, “Death on the Nile” membawa penonton ke tahun 1930-an, menciptakan kembali banyak lokasi yang menjadi inspirasi bagi Christie dalam menciptakan cerita misteri tentang masyarakat kelas atas yang glamor.
Dengan kembalinya penonton ke bioskop, Disney telah berkomitmen untuk merilis “Death on the Nile” secara eksklusif di bioskop.
“Visi Ken yang luas dan elegan untuk cerita klasik ini layak untuk dilihat di layar sebesar mungkin. Kami sangat bangga dengan film ini, dengan para pemeran brilian kami, dan karya luar biasa yang membawa ‘Death on the Nile’ ke layar lebar,” ujar Presiden Produksi 20th Century Studios, Steve Asbell, dalam siaran resminya.
“Kami tahu bahwa penonton tidak sabar untuk mengikuti petualangan Hercule Poirot berikutnya, dan kami senang untuk terus bekerja dengan Ken saat ia menunjukkan visinya yang luar biasa untuk film terbaru dari franchise yang terkenal ini,” lanjutnya.
James Prichard, ketua dan CEO dari Agatha Christie Ltd., mengatakan bahwa lebih dari 100 tahun setelah penerbitan novel pertama Agatha Christie, karya fiksi kriminalnya tetap sangat populer dan terus digemari lagi oleh orang-orang di seluruh dunia.
“Saya senang Disney dan mitra kami percaya pada franchise ini, yang telah membantu memperkenalkan jutaan penggemar baru pada karya klasik Christie,” kata Prichard. ** Ant
Discussion about this post