HEWAN ternak sapi dan domba dibidik untuk membayar pajak jika kentut dan sendawa. Negara pertama yang akan memberlakukan aturan pajak tersebut adalah Selandia Baru yang menilai, bahwa gas yang dikeluarkan hewan ini mengandung metana yang mencemari lingkungan. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern menyampaikan rencana tersebut pada Selasa 11 Oktober lalu.
Dilansir Reuters, Ardern mengungkapkan rencana memajaki kentut dan sendawa sapi serta domba itu akan diberlakukan pada 2025 mendatang. Apabila terealisasi, maka Selandia Baru menjadi negara pertama yang meminta petani membayar emisi dari ternak.
Rencana unik ini tentu saja mendapat kritik dari kelompok tani setempat. Mereka khawatir, kenaikan biaya karena dapat mendorong petani untuk mengubah peternakan sapi dan domba menjadi kehutanan.
Asal tahu saja, Selandia Baru saat ini memiliki sekira 10 juta sapi dan 26 juta domba. Hampir setengah dari total emisi gas rumah kaca berasal dari pertanian, terutama metana, tetapi emisi pertanian sebelumnya telah dibebaskan dari skema perdagangan negara itu.
Menurut Ardern, pengenaan pajak untuk pengeluaran gas hewan itu, akan menjadikan petani Selandia Baru tidak hanya yang terbaik di dunia, tetapi juga yang terbaik untuk dunia. Hal itu juga berpotensi menciptakan harga premium atas produk pertanian ramah iklim.
Discussion about this post